Share

BAB 30

"Ma, aku sangat cepek menjalanin semua ini," ucap Indah dengan air mata yang jatuh berderai.

Mama Reni mendekati Indah duduk di sofa dan menggenggam tangan menantunya sangat erat untuk menenangkannya. Tampak air mata juga menetes dari sudut matanya. Dia tidak tahan melihat menantunya seperti ini.

"Apa kamu mau liburan? Kita pergi bertiga dengan Nia?" tanya Mama Reni.

Indah tak menjawab pertanyaan mama Reni hanya air mata yang terus membasahi pipinya, hanya air mata yang bisa gambarkan perasaannya saat ini. Melihat sang Mimi menangis, Nia ikut terisak.

"Mimi kenapa? Mimi sakit?" tanya Nia dengan terisak karena menahan tangis.

"Sayang, Mimi tak sakit. Hanya lelah saja, sayang," jawab Indah.

"Kalau Mimi lelah, biar aku pijat," ucap Nia. Dia lalu memijat lengan Indah.

"Indah, jika ada yang kurang kamu suka dari sikap putra Mama, kamu katakan saja. Biar Mama yang nasehati." Kata Mama Reni.

"Ma, aku mau tidur. Capek," ucap Indah. Dia masih belum mau membahas mengenai Rudi.

"Indah, Mama moho
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status