Nikmati dulu apa yang terjadi sekarang, kamu juga masih mudah dan banyak kejutan yang akan diterima di umur yang sekarang ini. Tetaplah semangat dan terus berjuang, percayalah Tuhan tidak mungkin memberikan cobaan yang tidak bisa dilewati olah hambanya, pasti dari banyak cobaan yang kamu dapat sekarang pasti di suatu hari akan ada waktunya kamu akan menikmati keindahan yang tidak perna kamu pikirkan. Setelah Indah memperkuat dirinya, dia bangun dari duduk dan berjalan kekasur untuk melanjutkan tidur, tapi matanya tidak bisa terpenjam lagi sampai subuh datang.Setelah pagi hari Indah merasa kepalanya sakit, sehinga dia masih tertidur walaupun matarari sudah mulai terik. Hingga jam delapan dia bangun dari tempat tidur dan langsung ke makar mandi.Kepala Indah masih terasa sanngat berat. Namun, Indah memaksakan diri untuk menuju lantai satu dan langsung ke dapur. Sampai di lantai satu Indah tidak melihat Rudi dan Nia. Indah bertanya sama bibi apakah Rudi dan Nia sudah sarapan."Bi, Mas
Tuhan, aku manusia yang lemah, terkadang ingin aku di perhatiin, di hapus air matanya, ingin aku punya pundak untuk bersandar yang menurut ku aman dan nyaman. Aku ingin memiliki seseorang untuk aku menceritakan semua keluh kesal aku yang akan membuat hamba mu ini merasa didengarkan. Hamba mu ini sangat membutuhkan itu semua. Hamba mu ini, tidak bukan sekedar ingin saja. Aku tahu apa yang aku lakukan ini salah, karena aku seorang istri orang lain. Tapi Tuhan, hamba mu ini juga manusia biasa yang sangat membutuhkan tempat berbagi di saat hati ini sudah tidak sanggup menanggung semua beban yang saat ini hamba hadapin.Dicky yang mengetahui Indah sangat hobi melukis dia membawa perlengkapan melukis untuk Indah supaya bisa melupakan masalahnya. Tapi, hobi Indah ini tidak didukung oleh ibunya, menurut ibunya menjadi seniman tidak ada masa depannya. Begitulah pandangan ibunya tentang hobinya Indah yang suka melukis.Indah dan Dicky memiliki hobi yang sama. Mereka berdua langsung melukis kein
Pagi hari, Rudi seperti hari biasa sarapan bersama putrinya Nia. Indah belum juga keluar dari kamar semenjak tadi malam, Rudi tau kalo Indah belum keluar makan mulai dari tadi malam."Bi, ada lihat Indah keluar kamar dari tadi malam?" Akhirnya Rudi bertanya juga tentang keberadaan wanita itu."Bibi dari tadi malam tidak perna lihat Non Indah kelyar dari kamarnya, Pak," jawab Bibi."Mimi sakit ya, pak?" tanya Nia."Bukan, Sayang. Mimi masih tidur di dalam kamarnya. Nanti kamu main sama bibi ya, jangan ganggu Mimi lagi tidur. Papi mau kerja dulu. Ada rapat di kantor pagi ini, sayang." Ucapan RudiSelesai sarapan Rudi langsung ke kantor. Karena di perusahan dia ada sedikit memgalami masalah keuangan. Rudi mencurigai salah satu bawahanya yang telah menghianati dia. Pengeluaran perusahan untuk bulan ini sangat tinggi sekali berbeda dengan seperti bulan biasanya. Jadi, Rudi ingin menyelidiki semua yang terjadi di perusahan.Rudi udah perna mengeceknya satu persatu tapi tidak perna dia menem
Rudi terdiam saat mendengar pertanyaan yang utarakan Indah. Walaupun nada bicara Indah sangat pelan tapi langsung menusuk kejantung Rudi. Akibat mendengar pertanyaan Indah membuat dia terdiam cukup lama."Kenapa aku tidak bisa mempercayain keluarga aku sendiri? Apa mungkin kalo seoramg istri akan mengkhianati suaminya sendiri apa lagi semua ini untuk kebaikan keluarganya sendiri?" Alih-alih menjawab pertanyaan dari Indah, Rudi malah bertanya balik pada Indah."Apa yang tidak mungkin di dunia ini? Berapa banyak sorang istri atau suami yang mengkhianati pasangannya demi orang lain," jawab Indah."Aku percaya kamu tak akan melakukan itu," jawab Rudi yang masih meragukan Indah.Mendengar apa yang dikatakan Rudi, Indah hanya terdiam dan langsung kembali fokus dengan lukisanya. Nia turun dari duduknya, langsung naik ke pangkuan Indah langsung mencium pipinya kanan dan kirinya Indah."Mimi cantik ..., Nia mau cantik kaya Mimi" ucap Nia.Indah tersenyum saat mendengar kata Nia yang bisa buat
Setelah beberapa jam, Indah merasakan kelelahan saat mengerjakan kerjaannya. Indah bangun dari duduknya. Langsung menuju kamar istirahat yang dikatakan Rudi yang berada di balik lemari buku. Setelah Indah masuk dia membaringkan tubuhnya di kasur yang ada di dalam kamar istirahat itu. Setelah beberapa menit Indah langsung tertidur.Rudi balik ke perusahan setelah selesaikan rapat di luar perusahan. Saat dia masuk ke kantor, Rudi terkejut saat mengetahui Indah tidak ada dalam kantor. Rudi langsung bertanya pada sekertarisnya pergi kemana Istrinya."Fara, kamu tau istri saya kemana?" Tanya Rudi setelah Fara memasuki kantornya."Saya tidak tahu, pak. Mungkin Ibu Indah keluar saat saya pergi makan siang, Pak, jadi saya tidak tau kalo Ibu Indah pergi kemana. Atau Ibu Indah keluar mencari makan, pak." Jawab Fara yang tidak mengetahui Indah pergi kemana."Kamu tidak membelikan makan siang untuk istri saya?" Tanya Rudi dengan sedikit marah.Fara terkejut saat Rudi memarahin dia. Fara baru inga
"Ternyata Mas Rudi jauh lebih ganteng jika tersenyum begitu," ucap Indah.Ucapan gadis itu membuat senyum Rudi langsung hilang. Indah menutup mulutnya menyadari ucapannya. Indah tadi spontan mengucapkan kata-kata barusan.Setelah melihat perubahan mimik wajah Rudi, Indah langsung menunduk dan melanjutkan makan buah yang ada di hadapannya. Indah tak berani memandang Rudi lagi. Takut Rudi marah mendengar ucapannya tadi.Setelah selesai makan, Indah langsung masuk ke kamar mandi. Indah langsung menepuk dahinya memikirkan apa yang dia katakan tadi.Setelah makan, gadis itu masuk ke kamar mandi. Dia memukul dahinya."Apa si yang kamu pikirkan, Indah? Dia bukan Dikcy yang bisa kamu ajak bercanda sesuka kamu. Jadi jangan sok akrap kamu sama dia." Guman Indah pada dirinya sendiri mengetahui kesalahanya.Setelah menggosok gigi dan membasuh wajahnya, Indah lalu keluar dari kamar mandi. Dia ingin mengambil tasnya."Mas, aku mau anu ...," ucap Indah gugup. Tas dia berada di kursi yang Rudi duduki
Sudah beberapa hari Indah membantu Rudi di perusahan untuk mengaudit keuangan di perusahan, Indah udah mendapatkan beberapa kesalahan yang emang di sengaja di laporan keuangan perusahan.Pada hari ini Indah dan Rudi menganalisi bersama untuk mengetahui siapa pengkhianat yang ada di perusahan. Saat Fara mengantarkan air minum, dia sangat penasaran kenapa seluruh data keuangan perusahaan diperiksa oleh suaminya Rudi."Silakan minumannya, Pak. Ada kesalahan dengan laporan keuangan sehingga Bapak dan Ibu memeriksa kembali laporan keuangan, Kalo saya boleh tau. Soalnya bagian keuangan bertanya sama saya, kenapa minta data keuangan beberapa hari lalu, kata mereka padahal semuanya sudah bapak setujuin semua," ucap Fara dengan rasa ingin tahunya."Saya hanya mau melihat kembali dengan istri saya. Apa ada yang keberatan atau melarang saya memeriksa kembali bersama istri saya?" Tanya Rudi penuh penekanan."Maaf, Pak. Saya hanya ingin bertanya saja. Soalnya tidak biasanya Bapak mengulang kembali
Rudi masuk ke kamarnya diikuti Indah. Pertama kali memasuki ruangan itu, dia langsung disuguhi pemandangan foto Mita di dinding dengan ukuran sangat besar. Indah menarik napas berat. Padahal Indah dan Dicky sepakat untuk mengakhiri hubungan mereka karena dia menghargai pernikahan dan juga menghormati Rudi sebagai suami.Dicky juga telah merelakan dan mengikhlaskan dirinya. Namun, jika Indah merasa tak bahagia dengan suami Rudi, pria itu bersedia menerima Indah kembali."Bukannya dia cemburu dengan Almarhum kakaknya yang merupakan mantan istri Rudi. Namun, apa salah jika Rudi menghargai sedikit saja kehadirannya sebagai seorang istri. Jika pria itu bisa membentengi dirinya, kenapa dia tidak," pikir Indah dalam hati.Indah langsung masuk ke kamar dan membersihkan dirinya. Melihat Indah yang masuk ke kamar mandi, pria itu keluar dulu, dia menuju ruang kerjanya. Ada yang ingin dia kerjakan.Indah tanpa bertanya dan menunggu Rudi memyuruhnya, dia langsung membaringkan diri di sofa. Sebelu