Share

Bab 18. Celengan Rindu

Anton menatap serius Rian yang ekspresi wajahnya tidak tertebak. Lelaki itu mencoba menebak apa syarat yang diajukan oleh sang putra. Anton berpikir jauh, mengingat Rian adalah putra yang suka membangkang.

"Bapak harus semangat sehat. Jangan bandel, turuti semua yang dikatakan dokter, cukup istirahat, dan ...." Rian menghitung jemarinya ketika mengucap itu semua.

Belum selesai sang putra mengoceh, Anton tertawa kecil. Rian pun mengerutkan dahi ketika mendengar sang ayah terkekeh. Anton mengangkat tangannya yang sedikit gemetar untuk menepuk bahu sang putra.

"Kamu tenang saja. Bapak nggak akan mati sebelum kamu benar-benar jadi anak yang penurut."

"Ooo ... jadi, Bapak mau aku ini jadi manusia pembangkang yang selalu bikin pusing biar nggak mati? Oke, kalau itu mau Bapak!" Rian melipat lengan di depan dada sambil menyipitkan matanya.

"Ya, nggak gitu juga konsepnya, wahai Kisanak!"

Ayah dan anak itu akhirnya tertawa terb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status