Share

13. Bujukan David

Pagi itu, Disti sudah berdandan rapi. Ia mengenakan kemeja merah muda dengan garis vertikal hitam kecil dan rok span hitamnya. Ia berniat kembali bekerja ke butik Shalimah. Semua kebaikan Yasa dan Shalimah layak dibalas dengan kerja kerasnya. Karena hanya itu satu-satunya cara yang ia bisa lakukan untuk membalas semua yang sudah mereka lakukan untuknya, pikir Disti.

"Disti pergi dulu, ya, Bu. Titip Arjuna. Assalamualaikum." Disti mencium punggung tangan ibunya.

"Hati-hati di jalan, ya, Ti."

"Iya, Bu."

Disti berjalan menyusuri gang sempit menuju ke jalan besar dengan doa yang terus ia panjatkan dalam hati. Aku berniat beribadah dengan bekerja di butik Mbak Shalimah dan semoga ini adalah jalan terbaik dalam hidupku.

Disti sedang berdiri di antara beberapa calon penumpang di halte bus ketika sebuah hypercar buatan Prancis berhenti di depan halte tersebut. Si pemilik mobil sport mewah itu tidak memedulikan bahwa kendaraannya dilarang berhenti di sana. Ia keluar dari mobil dan membuat Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status