Share

18. Ancaman David

“Kami pamit, Mbak, Mas,” ucap Disti pada Shalimah dan Yasa, “assalamualaikum,” lanjutnya.

“Waalaikumsalam.” Shalimah dan Yasa menjawab hampir bersamaan. Namun, hanya suara Shalimah yang terdengar lebih kencang daripada suara Yasa. Yasa masih memberi kesan menjaga jarak, walaupun hanya dalam menjawab salam. 

Disti berjalan di samping Dheris sambil menuntun Arjuna. Ketiganya mengayuh langkah di atas jalan berbatu buatan yang membelah taman. Berjalan kurang hati-hati dan harus mengawasi langkah Arjuna juga, Disti tersandung dan hampir jatuh. Beruntung, Dheris segera menarik tangan Disti dan tanpa sengaja, secara refleks, merangkul pundak Disti supaya kembali berdiri stabil. 

“Kamu nggak apa-apa?” tanya Dheris hati-hati.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status