Share

Bab 41

"Bel, kantin yok!" Ajak Vanilla.

"Kalian aja deh. Aku nggak laper," tolak Bella.

Ia bukannya tidak lapar. Ia hanya malas menyaksikan Gara duduk sebangku dengan Sabia lalu gadis itu mepet-mepet suaminya sok ngasih perhatian.

"Yakin?" Tanya Vano.

"Titip beliin sesuatu nggak? Nanti kamu laper loh. Mumpung Vano lagi banyak uang nih katanya mau beliin kamu."

"Iya ngomong aja Bel mau apa nanti aku beliin." Vano menimpali.

Bella menggeleng. Ia malah merebahkan kepalanya di atas tumpukan tangan yang dilipat di atas meja.

"Nggak perlu. Kalian nikmati aja makan siangnya."

"Yaudah kita tinggal ke kantin dulu ya," pamit Vanilla.

"Ya," jawab Bella singkat.

Kedua teman akrabnya itu pun meninggalkan Bella seorang diri di dalam kelas. Mereka turun berdua saja.

Setibanya di kantin Vano dan Vanilla melihat Gara duduk dengan Sabia dan juga Edo. Gara langsung bangkit mendekti Vano dan Vanilla begitu keduanya sedang mencari bangku kosong.

"Bella mana?" Tanya Gara.

"Di kelas Kak," jawab Vanilla.

"Nggak iku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status