Share

28. Pagi yang Kacau

14 Februari 2019

05.55

Getaran kencang ponsel di bawah bantal membangunkan Biya dari tidur nyenyak. Biya mengerang panjang selagi merogoh benda elektronik itu dan melihat nama Maya tertera di layar. Biya berniat membalikkan badan untuk tengkurap di atas ranjang ketika menerima panggilan telepon dari Maya, tapi dadanya yang tak ditutupi apapun mengakibatkan puting Biya menggesek permukaan selimut.

"Aduh!" Biya mengeluh usai merasakan perih di bagian puting serta kedua kaki yang terasa sangat kebas. Biya kembali mengerang; menandakan bahwa dia sangat tersiksa karena keadaan tubuhnya sekarang.

["Kenapa lo 'aduh-aduh' gitu?"] suara galak Maya menyapa gendang telinga. Mendengar Biya mengeluh kesakitan seperti itu jelas membuatnya curiga. Apalagi dari kemarin malam, Biya mengabaikan seluruh pesan yang Maya kirim. Maya kemudian mengutarakan tuduhannya saat Biya meringkuk di bawah selimut--menutupi bagian puting agar tak terkena permukaan kain lagi.

["Lo nggak bawa cowok kan ke apart?!"] Maya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status