Share

49. Nasihat

20.35

“Lancar sama Gama?”

Maya memberikan sekaleng minuman soda dingin pada Biya sebelum duduk di sofa—tepat di samping perempuan itu. Dia membuka sebungkus keripik kentang yang dibeli di minimarket depan apartemen sebelum masuk ke kamar tadi. Mereka berdua menonton televisi yang menampilkan iklan-iklan produk pewangi ruangan.

“Hmm, sudah baikan sih,” Biya menjawab pelan. Membuka kaleng soda itu lalu meminumnya. Canggung. Dia takut Maya tahu hal lain lagi. “Mau bicarain apa? Kok tumben serius banget?”

Maya melipat kedua kaki di atas sofa, memakan keripik kentangnya, kemudian menoleh agar bisa menatap Biya yang tampak sedih. Maya sudah bertahun-tahun mengenal Biya, jadi bisa langsung tahu apabila temannya itu tak baik-baik saja.

“Soal Gama aja sih,” Maya berceletuk ringan. Maya mengganti saluran televisi. Dia tak lagi menatap Biya ketika melanjutkan, “Gue tahu Gama mau ngenalin lo ke nyokapnya. Dia sempat bicara sama gue tadi sore sesudah lo pulang duluan.”

Kedua alis Biya terangkat pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status