Share

Ayah Galih

"Tapi Pak..." Aziya mau mengatakan bahwa biasanya ia harus menyiapkan pada jam begini, tapi tiba-tiba berubah?

"Kau mau mengatur hidupku? Cobalah tahu diri sedikit saja. Kamu kan cuma pesuruhku, sebaiknya mengerjakan sesuatu sesuai yang kuperintahkan. Hmm?"

"Baik, Pak. Lalu... bagaimana dengan sereal yang saya buat ini, Pak?"

"Buang saja, buat yang baru."

Aziya menelan ludah, bagaimana mungkin sereal yang baru dibuat harus dibuang? Andai saja perutnya tidak terasa penuh, ia akan menghabiskan makanan ini.

"Pak...ini akan mubadzir," kata Aziya berusaha memberikan peringatan.

"Kalau aku mengatakan buang saja, ya buang saja! Buat apa mengaturku? Menjengkelkan!" Galih segera berdiri saking kesalnya karena Aziya berusaha melawan perintahnya.

Akan tetapi seseorang tiba-tiba masuk menengahi mereka.

"Biar aku yang akan menghabiskan makanan itu, dan buat satu lagi untukmu, kau Aziya bukan?" kata seorang pria paruh baya y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status