Share

92. DATANGLAH BERSAMAKU, ERIC

Anna mencengkram erat bantal yang dia pegang. Menatap Eric dengan sinis, napasnya berubah cepat. Ingin sekali dia menjahit mulut pria itu yang berani berbicara sembarangan. Seenaknya saja menuduh dia mesum padahal dirinya sendiri lah yang memiliki pikiran kotor tentang hal seperti itu.

"Bagaimana ini? Aku tidak mau menjadi korbanmu tapi aku juga tidak bisa tidur di sofa," Eric terus saja berbicara seakan dia tidak melihat wajah Anna yang sudah merah karena amarah.

"Atau aku membalut saja tubuhku dengan selimut supaya kamu tidak bisa menyentuhku?"

Eric sebenarnya tahu dengan perubahan emosi di diri Anna. Hanya saja menggoda gadis itu menjadi suatu kesenangan baginya.

"Sepertinya aku harus meminta seseorang meletakkan satu kasur lainnya untukku."

Bugh!

Tiba-tiba sebuah bantal mengenai kepala Eric, membuat pria itu terpelanting hingga bunyi debum yang sangat keras terdengar di kamarnya. Eric segera mengambil bantal yang terjatuh ke lantai. Setelah itu melihat Anna yang ternyata suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status