Share

Chapter 44

Sekeras apapun Renata menepis mengenai Noah, tapi hati seorang ibu pastinya akan melunak kalau masalah anak.

Dada Renata rasanya begitu sesak. "Izinkan aku menggendongnya untuk yang terakhir kali, Bi."

Melihat hal itu, Darren memalingkan wajahnya dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Dia tahu, di dalam hati Renata pastinya berat meninggalkan Noah seperti ini.

"Jadilah anak yang baik, dan nurutlah pada Papa Darren," ujar Renata pelan sambil mencium pipi Noah untuk yang pertama dan terakhir kalinya.

Dengan sekuat tenaga dia menahan air matanya, namun nyatanya bulir-bulir bening itu tetap tidak bisa di tahannya.

Bahkan Renata tidak tahu mengapa dia menangis, padahal selama ini dia tidak pernah peduli dengan Noah. Namun ternyata hatinya berkata lain, tanpa dia sadari, hatinya telah terpaut.

"Ayo, aku tidak mau terlalu buru-buru," ujar Renata kemudian yang mengajak Darren untuk segera pergi menuju bandara.

Darren hanya menganggukkan kepalanya dan tidak banyak bicara. Keduanya mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status