Share

Misi Besar

Azhara membuka mata saat sensasi hangat mengusap sisi wajahnya yang mendingin. Dengan letih, ia bangkit dari pembaringan. Terduduk ia menatap arah di mana seseorang baru saja pergi keluar. Bahkan meskipun matanya tak bisa lagi melihat atau pun telinganya yang tidak setajam dulu, pemuda itu tetap bisa menyadari bahwa Zhura datang. Saat mendengar suara langkah kaki itu, debaran jantung Azhara meningkat. Namun, rasa sakit datang mengingatkannya kalau mereka tidak lagi bisa berjalan beriringan.

Pemuda itu bangkit dan berjalan menuju dinding tak kasat mata yang mengelilinginya. Diusapnya sekat itu seakan meraba kehangatan yang tersisa. Air matanya mengalir ketika ia melihat bayangan masa lalu. Jika saja ia tidak lengah, ia tidak akan menjadi selemah ini dan membuat roh jahat di tubuhnya bangkit. Jika saja ia tidak menyimpan perasaan ini, sekarang orang-orang mungkin masih hidup tenang.

Tapi, semua sudah terjadi, ia tak bisa menarik apapun kembali. Satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status