Share

Menjemput Kasih

“Mau apa ngundang mas Lex makan malam di rumah, Papaaa.”

Sabar.

Cuma hal itu yang bisa dilakukan Elok saat ini. Tidak mungkin Elok tiba-tiba membuka pintu mobil yang sedang melaju, lalu keluar begitu saja karena terlampau kesal dengan sang papa. Ah, papanya itu, pasti akan kembali mengerjai dan memojokkan Lex saat makan malam nanti.

“Aku sudah tahu isi kepala, Papa,” tambah Elok.

“Oya?” Adi merespons singkat dan setelah itu tidak lagi memberi komentar. Biarkan saja Elok dengan pendiriannya dan Adi pun akan tetap pada rencananya.

“Pa!”

“Ya?” Adi menoleh dengan jawaban santai.

“Papa!” Kesal karena Adi berpura-pura tidak tahu, Elok akhirnya memilih membuang wajah dan kembali memunggungi sang ayah. Saat ini, Elok benar-benar dianggap seperti anak remaja yang tengah merajuk di depan Adi. “Harusnya, Papa itu ngerti, perasaan orang itu nggak bisa dipaksain begitu aja. Papa nggak bisa langsung nodong mas Lex seperti kemarin. Nggak lihat muka dia udah seperti … muka dia sudah nggak berbentuk.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Irizka RA Yusuf
ini ceritanya tuh keren banget. sy sukaaaa. Terima kasih ya kak untuk ceritanya yg berkualitas. Semua tokohnya memiliki karakter yg kuat. alurnya cepat tak bertele". mengedepankan logika yg ada.
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
ayo Bu Joan d jawab? gimana kalo pak Hendra hamilin gadis muda ?masih bisa bertahan hidup dgn suami macam tu??
goodnovel comment avatar
RiztyrieM
gemes juga mau bu Joanna, mekso elok nerima anaknya.. coba dikasi pertanyaan itu lgsung bungkam.. Telak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status