Share

Chapter 5

Pagi pun telah tiba, cahaya yang muncul dari belakang tirai membangunkan seorang remaja perempuan cantik, yang masih bergelung dengan selimutnya.

Nancy mulai terusik karena terkena cahaya itu. Mata cantik itu terbuka perlahan, sembari mengerjap-ngerjap. Setelah sadar sepenuhnya, ia masih tetap berada di posisinya.

Nancy teringat obrolan terakhir malam tadi dengan Daddy nya.

Flashback On

Mereka masih dengan posisi saling mendekap, sudah lama Nancy tidak merasakan pelukan dari Daddy nya itu.

"Tinggalin wanita itu untuk Nancy, Daddy." Nancy merasakan tubuh Daddy yang menegang.

"Kamu tau Daddy sangat mencintainya sweetheart." Ujar Reynald lirih.

"Daddy udah berubah, sama seperti Rafael." Cicit Nancy.

"Maafkan Daddy, tapi satu hal yang harus kamu tau, Daddy sangat menyayangimu, dan tidak boleh ada yang menyakiti putri Daddy ini." Reynald melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu anaknya, agar balas menatapnya kembali.

"Ada satu hal lagi yang harus daddy bicarakan denganmu, Daddy melihat kalian berdua tadi, Daddy tau kamu menyukai Rafael. Kamu jangan salah paham Nancy, Rafael berpacaran dengan Clara, karena Clara memiliki leukimia dan Luna meminta Rafael untuk terus berada di samping Clara agar menjadi penyemangatnya, karena Clara-pun sangat mencintai Rafael." Jelas Reynald panjang lebar. "Dan, Daddy harap kamu tidak terlalu dekat dengan Rafael, karena sekarang dia adalah pacarnya Clara, sweetheart." Lanjut nya.

"I know, but dad, mereka tidak sebaik yang Daddy lihat, mereka licik dan manipulatif. Terserah Daddy mau percaya ataupun tidak, tapi Nancy bakalan terus mencari bukti kejahatan mereka." Ucap Nancy dengan menatap dalam mata Reynald, berharap Daddy nya itu percaya dengan apa yang dia katakan.

Saat Reynald ingin berbicara kembali, Nancy buru-buru memotongnya, ia sudah tidak tahan ingin mengakhiri obrolan membosankan ini.

"Nancy cape dad, mau tidur dulu." Ungkap Nancy, Reynald mengangguk sembari tersenyum tipis, putrinya masih merasa tidak nyaman terhadapnya.

"Sweet dreams, sayang." Reynald mencium kening putrinya dan pergi meninggalkan kamar Nancy.

Flashback Off

Nancy menghela napasnya, nyatanya Daddy Memang sangat mencintai wanita licik itu. Ia hanya tidak ingin suatu saat Daddy nya hancur karena cintanya pada orang yang salah, apalagi sudah banyak yang Reynald korbankan demi Luna.

Ia harus segera mengambil tindakan sebelum semuanya berubah semakin rumit.

Tidak ingin larut dalam pikirannya, Nancy terduduk masih diatas ranjangnya. Hari ini, ia akan sangat sibuk, maka tidak baik jika mood nya sudah rusak di pagi hari ini.

Nancy turun lantai dasar, setelah mandi dan memakai make up. Ia tidak melihat keberadaan penghuni mansion itu, ia langsung mencari keberadaan Bibi Hailey.

Ia menemukan Bibi Hailey dibelakang rumahnya, sedang memantau para maid yang bekerja.

"Bibi Hailey!" Panggil Nancy dari kejauhan sembari mendekati bibi Hailey. Dan wanita paruh baya itu membalikkan badannya.

"Orang sewa angkut barangnya udh dateng belom, Bi?" Tanya Nancy setelah berada didepan bibi Hailey.

"Belum, mungkin bentar lagi," jawab bibi Hailey. "Nona sarapan dulu saja, sambil nunggu." Lanjutnya, Yang dipatuhi oleh Nancy.

Setelahnya Bibi Hailey menemani Nancy makan. Bibi Hailey juga akan ikut mengantar Nancy pindahan ke apartemennya.

"Yang lain pada kemana? sepi banget." Tanya Nancy, sambil sarapan.

"Tuan besar sudah ke kantornya, Nona Clara dan tuan muda William pergi sekolah, sedangkan Yonya Luna membawa Nona Queenzy berbelanja." Terang Bibi Hailey, dan Nancy-pun hanya mangut-mangut mengerti sambil terus mengunyah.

Setelah selesai sarapan, bertepatan dengan datangnya orang-orang sewa angkut barangnya. Yang langsung di perintahkan mengangkut barang-barang Nancy kedalam truck. Semua barangnya yang berada dikamar, ia angkut termasuk yang besar seperti, lemari, ranjang, piano, meja belajar, rak buku, dan masih banyak lagi, ikut Nancy bawa.

Sementara anak buah nya sibuk mengangkut, si mandor dan Nancy memperhatikan sembari mengobrol ringan. Sementara bibi Hailey sibuk kesana kemari mengawasi barang barang yang sedang di angkut ke truck.

Setelah semua barang diangkut ke truck, mereka langsung pergi ke apartemen milik mendiang Angela Mommy-nya Nancy. Dengan Nancy dan Bibi Hailey yang menunjukan arah didepan truck, memakai mobil sport Nancy.

Mereka sampai di Apartemen Grand Emerald, yang merupakan apartemen elit di kota Bandung. Mereka mengangkut barang-barang Nancy ke lantai tujuh belas nomer 328.

Fasilitas di apartemen itu sudah cukup bagus, dengan dua kamar, utama dan yang lebih kecil untuk tamu, sebuah kitchen lumayan besar beserta pantry-nya, ruang tamu yang cukup luas, dan kamar mandi diluar kamar.

Satu kamar utama yang memiliki kamar mandi didalam itu Nancy jadikan kamar tidurnya. Sedangkan kamar satunya yang tidak ada kamar mandi didalamnya, Nancy jadikan ruang belajar dan melakukan aktivitas kegemarannya, seperti beberapa alat musik, koleksi-koleksi kaca dan mini flower miliknya, sudut melukis, rak buku besar dan meja pembuatan kerajinan tanah liat.

Nancy mendesain apartemen yang cukup besar itu menjadi konsep modern minimalis, yang terlihat sangat nyaman.

Setelah barang tertata rapi, Nancy dan Bibi Hailey pergi ke mall untuk berbelanja kebutuhan apartemen dan sekolah baru Nancy.

Seperti membeli alat elektronik tv, robot vacum cleaner, rice cooker, satu seat sofa beserta mejanya, lemari tv, microwave, kulkas, dan alat kebutuhan di apartemen lainnya.

Setelah dirasa sudah semuanya, Nancy dan Bibi Hailey melanjutkan membeli peralatan untuk sekolah baru Nancy. Seperti tas, sepatu, alat tulis, buku, dan alat pendukung sekolah lainnya.

Sedangkan alat elektronik kebutuhannya di apartemen sudah diangkut kembali ke apartemen oleh truck sewaannya tadi yang kembali ia panggil.

~~~

Waktu menunjukan jam empat sore hari, disinilah Nancy dan Bibi Hailey berada, makam mendiang Mommy Nancy, Angela Pricillia Archer.

Namun, sudah setengah jam Nancy hanya terdiam memandangi makam Mommy-nya dengan tatapan yang sulit dimengerti. Namun Bibi Hailey paham dengan arti tatapan dan keterdiaman Nancy, ia hanya butuh waktu untuk merelakan semuanya.

Jujur, berat bagi Nancy harus melihat kehancuran keluarganya dan ditinggalkan orang-orang yang ia sayangi diumur yang masih belia. Membuat Nancy menjadi pribadi yang tertutup dan sulit mengekpresikan perasaannya.

Sama hal-nya dengan yang ia alami sekarang. Ia bingung, apa yang ia rasakan saat ini? Ia tidak mengerti, yang ia rasakan adalah dadanya yang sesak dan matanya yang mulai mengeluarkan air, membuatnya hanya bisa terdiam.

Ia meletakan bouquet bunga yang ia bawa, dibatu nisan makan Mommy-nya.

"Mommy, ini Nancy," ujar Nancy dengan susah payah. Ia tidak bisa lagi menopang tubuhnya, yang membuatnya terduduk disamping makam Angela. "Nancy kangen banget sama Mommy, maaf Nancy baru datengin Mommy lagi hiks. Selama ini Nancy tinggal sa-sama Aunty Stella di Inggris, maafin Nancy ninggalin rumah, Nancy nggak sekuat Mommy yang harus hiks bertahan bertahun-tahun dirumah itu hiks."

"Makasih hiks udah jadi Mommy yang terbaik buat Nancy, u-udah berjuang mertahanin kelengkapan keluarga kita, demi Nancy, meskipun hiks Mommy yang menanggung rasa sakit sendirian hiks." Lanjut Nancy ia tidak bisa membendung tangisnya lagi.

"Maaf waktu itu Nancy belum bisa ngebela Mommy, karena masih terlalu kecil dan nggak bisa berbuat apa-apa." Tangannya mengusap-ngusap batu nisan makamnya.

"Ta-tapi Mommy harus tau, hiks Nancy sayang banget sama Mommy. Dan mulai sekarang, Nancy bakalan balas semua perbuatan keji mereka ya-yang udah nyakitin kita, mereka harus menerima karma yang setimpal dengan apa yang kita rasain!" Ujar Nancy dengan penuh dengan penekanan dan tatapan yang penuh dengan dendam.

"Nancy pamit dulu yah Mommy, Nancy janji mulai sekarang bakalan sering-sering ngejenguk Mommy," ujar Nancy berpamitan setelah bercerita banyak hal. "Nancy sekarang pindah ke apartemen punya Mommy dulu, jagain Nancy dari atas sana yah Mommy." Lanjutnya.

Setelahnya Nancy beralih ke makam Oma dan Opa-nya yg memang terdapat dipemakaman itu juga, baru sesudah itu ia pergi meninggalkan pemakaman umum itu, setelah menaburkan bunga dan menuangkan air dimakam Mommy-nya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status