Share

22. Sebuah Kehangatan

Kaluna pulang dengan perasaan lebih ringan dari pada tadi pagi. Ia pulang sedikit lebih malam dari pada perkiraannya karena harus menunggu Delvin yang ingin mengantarnya pulang.

Awalnya Kaluna menolak tapi laki-laki itu terus memaksa dengan wajah datarnya yang tak bisa ditolak sama sekali, sangat keras kepala tapi juga lembut. Hal itu semakin membuat Kaluna lemah terhadap sosok Delvin.

Kaluna melihat adiknya masih duduk di teras dengan laptop Kaluna yang ada di pangkuannya.

“Kan mbak udah bilang buat tidur duluan dan kunci pintunya,” ujar Kaluna begitu berdiri dihadapan adiknya itu.

“Kan mbak udah tau kalau aku gak bakal tenang sebelum mbak pulang kecuali kalau nginep di rumah Mbak Lila,” balas Evan membuat Kaluna mendengus.

Keduanya pun masuk ke dalam rumah dan berpencar ke kamar masing-masing. Namun belum sempat Kaluna menutup pintu kamarnya tiba-tiba Evan kembali muncul di depan pintunya.

“Mbak diantar sama s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status