Share

23. Yang Tak Pernah Tergantikan

Kaluna duduk di pelataran rumah Delvin menghadap ke arah taman. Ia meninggalkan Evan bersama Nenek, keduanya sedang asik belajar cara merajut. Kaluna yang pada dasarnya sangat tidak telaten akhirnya memilih menyerah dan keluar sebelum memperburuk suasana.

Sedari tadi Kaluna menatap pohon bunga akasia yang ada di dekat kolam. Suasana rumah Delvin sangat tenang karena letaknya di daerah pemukiman yang jauh dari pusat jalanan sibuk sehingga wilayahnya masih terjaga.

“Ngapain di luar?” tanya Delvin.

“Saya nyerah kalau disuruh merajut,” jawab Kaluna membuat Delvin terkekeh.

Kaluna terdiam seperkian detik lalu tersenyum manis dan berujar, “Kamu terlihat jauh lebih baik saat tersenyum.”

Perkataan Kaluna yang tiba-tiba berhasil membuat Delvin terdiam di tempatnya.

“Saya dulu juga pernah sedingin itu Vin, tanpa ada senyum dan tawa, semuanya abu-abu,” ucap Kaluna.

Delvin masih terdiam dan tidak me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status