Share

Barter

Gadis itu terlihat menangis, dan tidak bisa kutenangkan seperti biasanya. Apa yang membuat sepatah kata itu sungguh menusuk baginya? Aku tidak terlalu ahli dalam memahami wanita. Terutama, ketika situasi tidak memungkinkan seperti itu.

"Hei, Eunoia," ucapku memanggilnya dengan suara yang dilembut-lembutkan. Sebenarnya aku agak kesal, karena dia tidak menjawab setiap pertanyaan yang kulontarkan.

Mata biru itu tampak mengeluarkan semua kesedihannya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali terus-menerus menenangkannya lewat motivasi kata. Aku melirik jam arloji, yang ada di pergelangan tangan kirinya. Sial! Sudah pukul sembilan, itu tandanya sudah banyak waktu berlalu dengan percuma.

Aku menyandarkan tubuh, di dinding bercat biru terang itu. Menatap sekilas pada pajangan foto-foto masa kecil Eunoia, lalu kembali memperhatikan gerak-gerik gadis di depanku. Kenapa Eunoia merasa tidak bahagia, padahal semua harta berlimpah padanya?

Aku sedikit iri dengan kehidupannya, yang melebihi kemewaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status