Share

54. Kepergian Risma

Sri tersadar ketika sebuah tangan menepuk bahunya pelan. "Pak Ahmad? Bapak kemana saja dari tadi?" tanya gadis itu.

Pak Ahmad mengerutkan dahi, lalu berkata, "Bapak dari tadi ada di dalam mobil. Tadi juga sempat manggil-manggil Neng, tapi Neng-nya malah melamun di sini. Makanya bapak samperin kemari," jawab beliau. Sri yang masih bingung dengan apa yang dialami barusan langsung masuk ke dalam mobil.

Pak Ahmad pun menyusul dan setelahnya mobil melaju meninggalkan pelataran rumah sakit. Karena kejadian itu, Sri sampai lupa berpamitan pada Ibu dan kakak Risma. Akhirnya dia mengetik pesan ke nomor Aldi, dan meminta maaf karena tidak berpamitan.

Sri menduga jika kritisnya Risma ada hubungan dengan Mang Burhan. Namun, perkataan pria itu di basement rumah sakit terus mengganggu.

"Kenapa dia bilang meski tubuhnya hancur, tapi jiwanya abadi?," gumamnya.

"Ada apa, Neng?" tanya Pak Ahmad, yang sekilas mendengar gumaman majikannya itu.

"Tidak, Pak. Saya hanya sedang memikirkan Risma," jawab Sri t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status