Share

Part 24

Ajeng menyandarkan punggungnya di pintu dengan tangan mencengkeram bagian depan handuk dengan erat. Jantungnya berdebar kencang. Napasnya memburu cepat. Melihat Ilker tadi, entah bagaimana membuatnya malu dan gugup.

Ya Tuhan bagaimana bisa ia muncul di depan pria itu dalam keadaan setengah telanjang seperti ini? Ia benar-benar merasa malu.

Di sisi lain, di luar pintu, Ilker juga masih belum melepaskan cengkeraman tangannya dari gagang pintu. Jantungnya sama, berdebar dengan teramat kencang. Ia menyandarkan dahinya di pintu dengan mata tertutup, namun sayangnya yang ia lihat malah bayang-bayang bahu dan leher Ajeng yang kecil, putih dan mulus.

Ilker menelan ludah, berusaha untuk menghilangkan bayangan tubuh Ajeng yang membuat bagian bawahnya berdenyut nyeri begitu saja.

Ia melepas pegangan dengan cepat seolah benda itu teramat panas dan melangkah menjauh.

'Ya Tuhan, aku sudah mulai gila.' Bisiknya dalam hati. 'Bagaimana bisa aku membayangkan tubuh gadis muda itu dengan begitu vul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status