Meskipun sebenarnya orang yang berperan penting dalam akuisisi Britih Oil adalah Tuan Besar Dmitry Fadeyka sendiri, namun Hanz tetap menghargai perjuangan dari Thommas. Maka dari itu, Hanz memutuskan untuk tetap mempekerjakan Thommas di British Oil.
Sementara itu, terkait rencana Jimmy yang berusaha membantu Fadeyka Energy agar bisa membangun perusahaan di Irlandia, Hanz tak mengindahkannya. Alasannya, jika orang sekelas Thommas saja bisa gagal, bagaimana mungkin Jimmy yang hanya punya pengalaman di militer lantas sok-sokan mau membantu.Selain itu, Hanz pun mencari tahu apa alasan di balik semua rencana Jimmy, tidak mungkin tanpa alasan. Seingat Hanz, Jimmy ingin membuat Nathan adiknya sendiri menderita di istana. Hanz memprediksi, sepertinya ada gelagat yang tidak beres pada Jimmy. Oleh karena itu, dia tidak akan menyetujui keinginan Jimmy tersebut.Lantas, apa langkah yang akan Hanz ambil untuk mendirikan perusahaan di Republik Irlandia? SebagaimanaSaat ini, Finn sebagai pimpinan tertinggi perusahaan sangat ketar ketir, bukan khawatir soal kekacauan yang sedang terjadi, tapi ada sesuatu lain yang membuatnya bergidik ngeri. Begitu juga dengan bawahannya bernama Aiden ini. Aiden pun sangat resah, bukan karena kekacauan yang terjadi di dalam gedung, tapi ada sesuatu yang lain mengganjal di hatinya. Selama ada Hanz di sini, mereka tidak akan tenang. Kenapa dua orang tua itu begitu segan terhadap Hanz? Sampai sampai mereka pun tidak berani keluar ruangan dan menuruti apa yang dikatakan oleh Hanz. Finn dan Aiden tahu seberapa besar Fadeyka Energy. Selama ini Ezzo selalu menerima suplai minyak mentah dari Fadeyka Energy. Ketika Hanz sendiri yang datang kemari dan bermaksud ingin mengambil alih Ezzo, dua orang itu ketakutan setengah mati. Hanz menegakkan bahu dan berkata santai, “Pak Finn, seharusnya Anda mencari satu atau dua hacker andal untuk dipekerjakan di Ezzo. Jika terjadi masal
Tidak lama berselang, Tuan Quinn Larrentz pun tiba. Beliau mengharuskan tiba di kantor Ezzo karena dua alasan besar. Pertama, karena peristiwa peretasan. Dan kedua, atas perintah Hanz Fadeyka. Semua para pekerja kantor gelabakan begitu mengetahui kehadiran sang pemilik perusahaan. Di saat semua orang pada panik, Tuan Quinn Larrentz malah tenang dan langsung bergegas menemui Hanz. Di ruangan kerja Finn, sudah tiba Tuan Quinn dan satu orang bodyguardnya. Tuan Quinn langsung bersalaman dan menyapa Hanz. “Tuan Hanz Fadeyka, kami mohon maaf karena Anda tidak nyaman atas kejadian saat ini.” Ketika dalam situasi saat ini, Finn dan Aiden jadi kikuk. Jelas mereka tidak ingin pekerjaan mereka menjadi terancam. Keringat dingin keluar di dahi dan tengkuk mereka. Sekarang, Hanz duduk berhadapan dengan Tuan Quinn dan berkata, “Tuan Quinn yang terhomat, Anda terlalu sibuk mengurus bisnis Anda yang berada di Eropa sehingga tidak terlau memperhatikan Ezzo.”
Semua sudah diatur dengan perhitungan yang cukup matang oleh Finn dan Aiden. Benar apa yang dikatakan oleh Hanz bahwa peretasan yang terjadi pada hari ini lantaran rencana dari mereka berdua. Mereka tidak ingin agar Ezzo dimiliki oleh Fadeyka Energy, karena jika terjadi, tentu mereka tidak akan bisa kembali beraksi. Finn dan Aiden cukup lihai, wajar kalau bos besar sampai tidak menyadarinya. Tuan Quinn butuh penjelasan gamblang agar lebih paham dan tidak rancu atas semua omongan Hanz. “Saya harap, saya akan puas dengan semua penjelasan Anda, Tuan Hanz.” Hanz berkata tegas, “Finn dan Aiden adalah tersangka utamanya, Tuan Quinn. Peristiwa saat ini terjadi lantaran rencana buruk mereka, mereka yang begitu Anda percaya. Saya punya bukti.” Hanz kembali mengutak-atik laptopnya dan memperlihatkan berbagai macam foto dan video rekaman. Cukup lama Tuan Quinn menyimaknya, lalu beliau melongo tak percaya. Sejurus kemudian Tuan Quinn menghadapkan wajahnya
Pagi ini di Istana Valaam. Sebelum berangkat ke sebuah acara nantinya, Hanz ngobrol berdua saja dengan Nathan di beranda menghadap halaman istana yang luas. “Nathan, sejauh ini kau telah membuktikan kepada kami bahwa kau berusaha untuk menjadi suami yang baik. Akan tetapi, ayah dan kakakmu tidak bisa diandalkan.” Nathan menunduk sedikit. “Jangan salahkan ayah dan kakakku, Kak Hanz, karena aku lah yang salah. Biarlah aku yang menanggung semuanya.” Melihat keseriusan Nathan, Hanz jadi terenyuh. Sejauh ini Nathan memang tampil baik dan cerdas, entah di istana maupun di kantor Fadeyka Energy. Akhirnya Hanz memberikan keputusan bahwa akan tetap menghargai Thommas, dengan tetap menempatkannnya di salah satu posisi yang cukup strategis di British Oil, karena pengalamannya tentunya. Sementara Jimmy, Hanz mengetahui maksud buruk dari kakaknya Nathan tersebut. Oleh karena itu, Hanz tidak akan pernah sekali pun menggubris apa pun yang
Pada saat menikmati serangkaian acara sembari menikmati beberapa hidangan yang telah disiapkan, fokus Hanz malah teralihkan ke Alyona padahal niatnya datang ke sini agar bisa bertemu dengan para dosen dan beberapa teman yang dia kenal. Alyona meneguk tehnya lalu berkata, “Tuan Hanz Fadeyka, bagaimana dengan perusahaanmu? Aku harap, Fadeyka Energy bisa collabs bersama Lukgaz.” “Sebagaimana berita yang telah beredar, bahwa Fadeyka Energy saat ini sudah melebarkan sayap hingga ke daratan Britania dan Irlandia,” balas Hanz dengan sangat percaya diri. Mendengar itu, Alyona sangat sesak dadanya. Imajinasi liarnya bermain dengan begitu menakjubkan, dia berkhayal bahwa seandainya dia masih berhubungan bersama Hanz bahkan sampai menempuh kehidupan berumah tangga, pasti jalan hidupnya dan keluarganya akan sangat jauh berbeda. Meskipun berasal dari kalangan orang kaya, kekayaan Keluarga Lukinov tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kekayaan dari
Setelah dilakukan perenungan yang cukup lama, akhirnya Frank memutuskan untuk keluar sendirian, tanpa bantuan siapa pun. Dia hanya menyuruh dua orang anak buahnya itu untuk memberi tahu kepada Hanz bahwa siang ini jam sebelas Frank sudah menunggu di sebuah gudang kosong di pinggiran St. Petersburg. Dalam pesan tersebut, Frank menantang Hanz untuk berduel berdua saja, tanpa diketahui oleh siapa pun. Frank memberikan tantangan tersebut atas dasar kebenciannya terhadap Keluarga Fadeyka, dan juga terhadap Hanz secara khusus yang dengan tega telah merebut Julya tanpa seizin ayahnya. Menerima tantangan tersebut, Hanz menanggapinya dengan sebuah senyuman. Bukankah selama ini dia mencari-cari Frank Solonik untuk membalaskan dendam? Bukankah Frank Solonik, mertuanya sendiri, merupakan pembunuh kedua kakaknya? Bukankah Hanz sudah dari dulu mengincarnya? Sesuai dengan permintaan dari Frank bahwa Hanz tidak boleh memberi tahu siapa pun, maka Hanz menuruti kemauannya tersebut, Hanz pergi seorang
PROLOG :Hanz telah berhasil mengentaskan perlawanan Hacker dan Gangster dari kelompok BlackCarbon, lalu berhasil pula mengalahkan gembong teroris, dan terakhir dia berhasil pula membalaskan dendam keluarganya terhadap pembunuh kedua kakaknya, Frank Solonik, yang merupakan mertuanya sendiri.Selain itu, Hanz sukses dalam mengurus perusahaan keluarga, mengembalikan Oilzprom yang sempat dikuasai pemerintah ke Fadeyka Energy, lalu melebarkan sayap hingga ke daratan Britania dan Irlandia. Sejauh ini, Hanz si Tuan Muda memang layak dikatakan Jenius.Namun, petualangan Hanz tidak cukup sampai di sana. Sekarang, dia punya tantangan baru, yakni dia terbang menuju negeri China, mengurus salah satu perusahaan Fadeyka Energy, yakni Yuan You Energy. Kabarnya, Keluarga Yuan akan mengambil alih perusahaan dengan menjadikan mereka sebagai pemilik saham mayoritas.Untuk mengetahui apa permasalahan sebenarnya yang ada di sana, maka Hanz menyamar menjadi seorang OB. Selain itu, dia ingin tahu bagaimana
Hanz terpana. “Tidak perlu, Nona.” Hanz melihat name tag di bagian dada Mei Yin. “Nona Mei Yin. Nanti tangan mu kotor.”Ketika menyaksikan pemandangan yang amat menjijikkan itu, Li Wei menggerenyotkan bibir, bereaksi seperti mau muntah. “Parah! Kau sekretaris sok baik! Mentang-mentang sekarang ada Tuan Yuan Liu, sekarang kau sok rajin mau membantu tugas OB. Jijik sekali!” damprat wanita itu lalu memutar hitam matanya dengan sangat geram. Matanya yang sipit semakin sipit.Yuan Liu tak bergeming, melangkah panjang, lalu menyepak wadah air pel itu sehingga wadah itu melayang sejauh enam meter, membentur dinding.Bugh!Lantai dan dinding semakin basah.Hanz kaget. Dia pikir, sepakan pertama tadi bisa jadi karena ketidaksengajaan oleh Yuan Liu, tetapi ketika sepakan kedua, itu jelas bukan main-main. Sekilas Hanz memandangi wajah Yuan Liu.Sebelum bekerja, Hanz sudah di-brief oleh Andrey, merupakan pejabat yang di bawah CEO langsung. Di sini, hanya Andrey yang tahu bahwa Hanz melakukan peny