Share

Bab 202

“Giliran saja!” seru Hanz yang telah berada dalam posisi siap.

Tak buang tempo, Hanz langsung melangkah pasti ke depan seraya mengeluarkan ultimate level dua. Semua pukulan dan tendangan, semuanya masuk.

Gedebak! Gedebuk!

Dalam waktu tak lebih dari lima detik saja, Hidan langsung terjungkal lemas di tanah, meringis kesakitan. Benar saja, bibirnya berdarah, hidungnya mimisan, dan kelopak matanya luka. Tangannya mengelus perutnya yang sakit.

Arata sangat kaget ketika melihat Hidan sudah tidak mampu bergerak dan melanjutkan pertarungan. “Hidan? Bagaimana bisa? Ayo berdiri!”

Hidan hanya bisa mengeluarkan beberapa kalimat berat yang tidak jelas terdengar. “Kh ... Kau ... kau tidak bakal mampu bisa mengalahkannya, Arata.”

“Aku bisa mengalahkannya!” dengus Arata dengan cukup meyakinkan.

Hidan tak bisa berkomentar banyak. Dia lalu menyeret tubuhnya yang sudah tidak berdaya menuju dekat dinding gedung. Bahkan dia tidak bisa berdi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status