“Hanz, aku mengerti apa yang sedang kau bicarakan. Tentang Sakura?” Akhirnya Musashi pun menyadari bahwa itulah konteks pembicaraan Hanz sedari tadi. Sejujurnya dia memang mencintai Sakura, hanya saja cinta itu terpendam bukan karena dia takut mengungkapkannya, melainkan karena ada dinding tebal yang memisahkan mereka. Ya, tentu saja karena persaingan antara Kazui dan Kuroi Kumo sejak dulu.
Musashi tidak mau cinta mereka merusak persaingan di antara dua kubu.
“Musashi, sudah aku bilang bahwa cinta itu memang sulit. Kau harus tahu bahwa sebelumnya Julya bahkan pernah menjadi pengkhianat. Dia adalah suruhan ayahnya yang mana mereka bersekongkol di dalam organisasi yang dijalankan oleh paman Julya sendiri bersama para koleganya. Jika kita pikirkan, sulit memang menerima wanita yang sebelumnya pernah mengkhianati kita. Tapi seperti itulah, cinta memang sulit dicerna. Bahkan, aku harus berhadapan langsung dengan mertuaku sendiri. Tentu itu adalah hal yang
Musashi berani jika memang dia harus mendatangi markas Kuroi Kumo hanya untuk membawa Sakura pergi, tapi jelas itu adalah hal bodoh karena mereka sedang mempersiapkan pasukan untuk menghadapi Kazui beberapa hari ke depan.“Kau akan mati konyol kalau pergi sendirian ke sana, Musashi. Mereka pasti akan membunuh mu.”Musashi mengangguk pelan. “Kau benar, Hanz. Jadi, apa yang mesti aku lakukan untuk bisa membawanya pergi? Aku tidak punya ide.”Tentu saja Hanz punya ide. Karena dia adalah Hanz si Hacker Jenius!***Ketika telah berada di kamar hotelnya, Hanz langsung menghubungi Sakura. Untuk mendapatkan nomor ponsel Sakura, Hanz bahkan bisa melakukannya sambil memejamkan kedua mata. Itu hal yang sangat mudah.“Sakura?” tanya Hanz saat tadi panggilannya terjawab.Lalu terdengar suara halus di ujung telepon Hanz. “Ya, dengan aku sendiri. Kau siapa?”“Ak
“Silakan Ayah suruh dua anak buah Ayah untuk menjagaku pada saat aku di luar.” Sakura tidak kehabisan akal. Dia harus pergi sekarang juga.Orochi yang tadinya ingin kembali mengobrol dengan orang EO, lantas membalik badannya, lalu berkata, “Sakura, aku tidak ingin terjadi sesuatu pada mu. Acara pernikahan mu tidak lama lagi, hanya menghitung hari. Kau harus tetap di rumah.”“Ayah tolonglah. Ini sangat penting. Cuma setengah jam kok. Tidak bakal lama. Aku ketemu dengan temanku sebentar, membeli sesuatu, lalu segera pulang.” Sakura sampai menggamit lengan ayahnya. “Bukankah Ayah selalu menuruti apa permintaanku.”Orochi menarik napas panjang, berpikir sejenak. Dia memang sangat sayang sama putrinya. Setelah berpikir beberapa detik, barulah dia menjawab, “Ya sudah, biar dua anak buahku yang mengantar kau ke sana. Ingat, jangan lama-lama!”Sakura dengan riang gembira segera keluar dari rumah besar in
“Aku adalah Musashi. Ayo cepat kita pergi dari sini!”Sakura tidak bisa mengenali pria itu tapi dia bisa mengenali dari suaranya. Dia sangat yakin kalau pria itu memang Musashi. Seketika jantungnya berdesir saat untuk kali pertamanya Musashi menggenggam lengannya. Namun sekarang bukan waktunya untuk menikmati hal semacam ini karena dua orang di belakang sudah mengejar mereka.“Musashi, mereka adalah pengawal dari Kuroi Kumo. Cepat kita pergi!”Musashi sudah menyiapkan satu mobil yang identitasnya sudah disembunyikan. Sesuai ide Hanz, bahwa Musashi harus menutupi semuanya untuk saat ini, jadi karena itulah dia menggunakan penutup wajah dan juga penutup kepala.Sakura sudah duduk pas di samping Musashi, sementar Musashi mulai menginjak pedal gas mobilnya, tancap gas, melesat cepat.Namun, mobil yang tadi membawa Sakura, membuntuti dari belakang.Terjadi kejar-kejaran yang sangat seru antara dua mobil itu di jalanan pada
Setibanya di lokasi, lebih tepatnya di ujung arah utara Tokyo, mobil mereka pun berhenti di sebuah rumah yang terbilang lumayan mewah. Musashi mempersiapkan tempat persembunyiannya dengan cepat. Lalu Musashi segera mengajak Sakura masuk ke dalam rumah.“Duduklah, kau butuh istirahat. Jangan ditanya ini rumah siapa. Pastinya, aku bukan orang jahat.” Musashi mengambil air minum dan makanan untuk mereka berdua.Sakura tersandar di sofa ruang tamu. Akhirnya, syukurlah mereka bisa terlepas dari kejaran para pengawal itu. Sakura bisa bernapas lega dan kembali menenangkan diri. “Terima kasih, Musashi.”Musashi kemudian duduk pas menghadap Sakura. Jarak mereka hanya sekitar tiga meter. “Hanz bilang padaku kalau pernikahan kalian akan dilangsungkan besok lusa.”“Ya betul. Ayahku mempercepat acara. Alasannya Klan Torada memaksa agar ayahku mau melakukannya sebelum teradinya pertarungan antara Torada dan Kazui.” Sakura
Selama dua hari mereka berada di rumah itu, menghabiskan waktu bersama, meski awalnya malu-malu, namun akhirnya mereka mau-mau. Musashi telah membuang sikap tertutupnya, lalu dengan berani mengungkapkan rasa cintanya kepada Sakura.Bersikap gentle layaknya pria tangguh di hadapan wanita, Musashi mengatakan bahwa dia memang sedari dulu mencintai Sakura dan berkeinginan untuk menjalin hubungan dalam satu ikatan kuat. “Aku ingin menikah dengan mu, Sakura.”Berawal dari satu kecupan manis di bibir lembut Sakura, hingga cinta mereka melebur dalam pelukan hangat. Musashi melumat habis bibir Sakura yang basar, membuat Sakura merinding keenakan. Cinta mereka semakin kuat, tapi Musashi masih bisa mengontrol nafsunya.“Tunggu sampai kita menikah. Nikmat itu akan aku lakukan hanya setelah kita resmi menjadi suami istri.” Musashi tidak mau bertindak konyol. Mencium bibir Sakura saja merupakan hal terindah dalam hidupnya.Sakura mengelap bibirn
Semua persiapan sudah rampung. Hanya saja, pengantin wanitanya hingga saat ini masih belum datang juga. Kenji tidak bisa menahan kekesalan dan kekecewaannya. Ingin rasanya dia mengamuk, tapi tidak tahu mau marah sama siapa.Orochi menggeram emosi. “Kita tidak tahu siapa yang telah menculik Sakura.”Kenji mendengus gusar. “Dia bukan diculik, Tuan. Tapi Sakura memang sudah berniat kabur dari rumah dan menghindari pernikahan ini.”Semua anggota Klan Torada dan sebagian besar yang lainnya menyayangkan kenapa hal ini bisa terjadi. Wataru bahkan sampai mencurigai Orochi sendiri, kenapa bisa putrinya tiba-tiba menghilang begitu saja, apakah memang semua ini memang rencana Orochi.“Wataru, aku tidak mungkin merencanakannya. Aku sudah susah payah agar acara pernikahan ini berlangsung dengan sangat meriah. Jika kau berpikir bahwa aku adalah orang yang menginginkan agar Sakura pergi dari sini, jelas itu tidak mungkin, karena sebelum dia
“Hirohito! Katakan di mana Musashi berada sekarang!” Kenji melolong. Suaranya terdengar oleh semua orang.Hirohito tak menggubrisnya. Dia anggap omongan Kenji hanya angin lalu. “Lawan mu adalah aku! Jadi kau tidak perlu menanyakan di mana Musashi sekarang! Sudah aku katakan bahwa level dia tidak sama dengan level kalian semua! Berhenti bicara!”Karena sangat curiga, akhirnya Kenji segera menghubungi Orochi melalui panggilan telepon, memberikan kabar bahwa dugaan menjadi sangat kuat jikalau Musashi adalah orang yang membawa Sakura pergi dengan alasan sekarang Musashi tidak ada di medan pertarungan.Terang saja Orochi marah besar, lantas dia pun mengambil langkah ekstrem yang tidak pernah terduga sama sekali. Dia akan mengamuk sejadi-jadinya. Dalam waktu tiga puluh menit nanti, akan ada hal besar terjadi!Kembali lagi ke lokasi pertarungan.Kenji berseru. “Aku tahu Musashi saat ini bersama dengan siapa. Tapi aku tidak ta
Tipis saja!Ketika Hanz kewalahan menangkis setiap serangan dan mulai kehabisan tenaga, dia berusaha untuk mengelak saja, namun jika dia sedikit saja melakukan kesalahan, pedang Genta tadi pasti akan menancap setidaknya di sisi lengan kanannya, namun untungnya Hanz bisa mengelak dengan pergerakan yang cepat.Saat Hanz memberikan serangan balik, seperti tidak berarti karena Genta adalah petarung pedang yang jago.Genta bahkan sampai meremehkan Hanz. “Cara kau memegang pedang sama seperti memegang stik biliar. Sebaiknya kau belajar dulu yang banyak, baru nanti bertarung denganku. Kau tidak setara denganku, Hanz!” Genta mencebik remeh, lalu mendengus beberapa kali. Dia sengaja menyombongkan diri untuk menciutkan nyali Hanz.Meski begitu, Hanz tidak terpancing sedikit pun. Dia tetap fokus pada pertarungan. Ini adalah untuk kali pertama Hanz bertarung dengan menggunakan pedang, dan tak tanggung-tanggung, lawannya adalah satu dari sekian banyak jago