Share

Bab 284

Setelah dari sore hari berjelajah di Bangkok, malam harinya mereka bertiga mengunjungi salah satu street food yang cukup ternama di sana. Biasanya setiap daerah akan menyajikan hidangan unik dan khas.

Awalnya mereka biasa saja ketika melihat makanan yang sering mereka makan, seperti udang, cumi, ayam, dan sosis. Di sana ada telur puyuh ceplok, es krim kelapa.

Tapi Hanz kaget saat ada orang yang menjual serangga goreng.

“Serangga digoreng?” Hanz mengerutkan keningnya.

Zahid menyorongkan tubuh Avraam. “Kau kan pria kuat, Avraam. Masa tidak berani makan itu?”

Awalnya Avraam sedikit jijik, tapi karena dia tidak suka diremehkan, dia pun menerima tantangan itu. “Oke. Baiklah. Jangan sampai aku dibilang banci lantaran tidak bisa makan serangga kecil ini.”

Satu cara jitu agar tidak merasa jijik dan mual adalah berhenti memikirkannya. Avraam tidak melihat dan memikirkannya. Langsung kunyah dan telan saja. Tidak cukup sekali dan dua kali, dia bahkan sampai menghabisi sepuluh tusuk. Luar biasa.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status