Share

Bab 285

Orang itu menyebutkan namanya sebelum ditanya. “Namaku Chuanchen.”

Hanz, Avraam, dan Zahid sepakat bahwa orang di hadapan mereka ini cukup cantik dan memikat. Dia berhiasa walaupun tidak bisa juga dikatakan menor. Intinya, setiap pria mungkin bernafsu saat menyaksikan keelokan dan keseksian Chuanchen.

“Kalian bertiga pasti turis dari luar. Hehe.” Chuanchen menyeringai lebar, menampilkan pesona wajahnya yang terang dan semarak seperti ada acara kembang api. Bibir itu terutama. Merah merona seperti lambang dari sebuah keberanian.

Karena Hanz dan Zahid sudah punya kekasih, mereka berdua memaksakan diri untuk tidak dekat-dekat dengan Chuanchen. Maka Avraam yang agak tergerak hatinya untuk segera berdiri dan menyambut teman baru mereka itu. Avraam tersenyum ramah lalu menyahut, “Salam kenal. Namuku Avraam. Senang bisa berkenalan dengan mu, Chuanchen. Kau sangat cantik.”

Chuanchen tersanjung saat menerima pujian kecil itu. Tidak hanya itu, dia pun sedikit lumayan kagum ketika melihat keteg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status