Share

Bab 88

Semilir angin cukup kencang petang hari ini. Deburan ombak menyapu butiran-butiran pasir di pinggir Pantai Kuta, Bali. Sementara di langit, jingga berpendar-pendar, gumpalan awan putih yang menghiasi jagat. Sebentar lagi, temaram malam akan menyergap.

Mempesona, matahari yang tenggelam di sisi barat bumi begitu memikat hati. Cahayanya membias di hamparan air laut yang bergelombang-gelombang. Sebuah pemandangan yang sulit dilupakan.

Hanz melangkah pelan di pinggiran pantai. Setelan hawaii-nya berkibar-kibar disepak angin. Dipandanginya sunset yang begitu indah. Pasir-pasir halus menempel di kakinya.

Sementara tangannya tak lepas menggenggam erat tangan Julya. Wanita itu pun serasa tidak ingin genggaman itu terlepas. Sesekali manik matanya menangkap wajah yang punya dagu tirus pas di sampingnya.

“Ayo berenang!” pekik Avraam sembari melambai-lambaikan tangannya. Badannya sudah tenggelam separuh. Di sebelahnya ada Zahid dan empat orang lainnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status