Ketika baru saja keluar dar kantor istana, Jimmy langsung menghadang Moses, bermaksud menanyakan pembicaraan barusan.
“Aku ingin bertemu dengan papamu, Jimmy,” ujar Moses sembari mengeluarkan napas lelah.“Pak Moses ada maksud ada mau ketemu papaku?” tanya Jimmy penasaran, menatap tajam. “Jika Pak Jimmy ingin mengikuti jejak papaku, percuma, justru akan buat malu kerajaan dan masyarakat Inggris.”Jimmy bicara tidak berpikir lagi. Dia tidak tahu sekarang berhadapan dengan siapa. Moses sudah lebih dari tiga puluh tahun berkecimpung di British Oil, tahu semua seluk beluknya. Jika Moses didepak, jatah posisi untuk anaknya kelak di British Oil jelas akan tidak ada.Moses sudah tidak peduli, British Oil dimiliki oleh negara atau dimiliki oleh asing, sama saja baginya, yang penting bisa bekerja dan menjadi kaya. Jiwa konservatif dan kesetiaan terhadap Raja hanya akan menyusahkan dirinya pribadi dan keluarganya juga. Oleh sebab itu, berpaling adalah oJimmy keluar dari dalam mobil dan menutup pintunya. Kemudian Moses melajukan mobilnya, meninggalkan halaman kediaman Thommas. Selama dalam perjalanan pulang, tidak ada yang mengganjal sedikit saja di kepala Moses terkait apa yang disampaikan oleh Jimmy barusan. Alasannya adalah tidak ada pengaruhnya bagi Moses jika memang pernikahan Natahan dan Misha ada hubungan dengan syarat yang telah diberikan oleh Tuan Dmitry kepada Thommas. Apa peduli Moses? Sebab yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya posisinya tetap aman di perusahaan. Keesokan harinya, Moses, Thommas, Richard, dan Ferdian benar-benar menuju istana menemui Raja. Mereka berempat tidak peduli lagi dengan sosok Niels yang selalu tampil sok fasis di hadapan Raja. Mereka berempat bertekad keras untuk memperbaiki harga diri masing-masing. Di sebuah ruangan tertutup, Raja menyambut baik kedatangan mereka berempat. “Jika masukan dari kalian tidak membawa perubahan, saya yang akan turun tangan
Thommas terpaksa meninggalkan pekerjaannya lagi lalu terbang ke Rusia karena mendapat panggilan penting dari Tuan Dmitry. Setibanya di Istana Valaam, dia langsung dicecar pertanyaan. “Sudah sampai mana lobianmu?” tanya Tuan Dmitry tegas. “Hm.” Thommas mengatus napas. Perlahan melihat raut wajah serius itu. “Maaf, Tuan. Seharusnya hari ini saya bersama Ferdian orang dari kementerian untuk membahas pengambilalihan British Oil, namun karena Niels, dia mengagalkan semuanya.” Belum Tuan Dmitry bicara, Hanz duluan berkata, “Saya menghormati Pak Thommas selaku mertua dari adik saya. Tapi tidak untuk perkara bisnis. Kami sudah memberikan kesempatan dan peluang emas. Bahkan kami menawarkan banyak keuntungan. Kenapa bisa belum berhasil?” Thommas menceritakan semuanya dari awal sampai ke pertemuan terakhir kemarin. Namun, jawaban yang dia berikan tidak memberikan kepuasan terhadap Tuan Dmitry dan Hanz. Tuan Dmitry berkata, “Saat ini Nathan kami
Jika telat start, Fadeyka Energy akan sangat sulit untuk melakukan lobian selanjutnya, dan jika memang terjadi, tentu kesempatan kedua tidak tahu kapan lagi datangnya. Oleh sebab itu, Tuan Besar Dmitry Fadeyka harus segera turun gunung. Apakah beliau akan menghubungi George, supaya lobian dari Niels segera dibatalkan? Tidak, sama sekali tidak! Sebab, George hanya seperti tai kuku bagi Tuan Dmitry, posisi manager teknik sangat tidak berarti bagi Tuan Dmitry. Lantas siapa yang beliau hubungi? Presiden! Bukankah Amerika Serikat akan benci jika Rusia menyuplai minyak mentah dengan jumlah besar ke Inggris? Bukankah Amerika Serikat lawan dalam perang dinginnya Rusia selama puluhan tahun? Lihat langkah apa yang akan ditempuh oleh orang yang sangat berpengalaman seperti Tuan Dmitry. Ingat, beliau sudah puluhan kali melobi orang besar agar bisa mengguritai bisnisnya, tentu ilmu ayahnya Mendiang Tuan Fadeyka melekat di jiwanya. “Apa
Nathan bersimpuh dan memohon kepada Tuan Dmitry untuk tidak memecat papanya dan tidak pula mengusirnya. “Hukum saya saja, Tuan Besar. Hukum saja menantumu ini. Limpahkan semua pada saya, jangan kepada papa saya.” Thommas hanya bisa bergeming dan menunduk. Apa yang dilakukan oleh Nathan jelas tidak berguna. Sulit untuk mengubah pendirian seorang Tuan Dmitry. Hal yang bisa dilakukannya hanya pasrah dan menerima semua keputusan. Lagi pula, hanya hilang sebuah pekerjaan merupakan hukuman ringan baginya. Masih untung tidak disiksa lalu dimiskinkan. Nathan masih memegang lutut Tuan Dmitry dan benar-benar merendahkan dirinya, semata-mata demi ayahnya. Namun, Tuan Dmitry malah menyepak tubuh Nathan. Jika tidak dipisahkan oleh Hanz, sepakan kedua jelas wajah, tapi Hanz ingin tak ada yang terluka malam ini. Setelah menegakkan Nathan dan menyuruhnya masuk ke dalam kamar, Hanz lantas menggiring Thommas agar segera keluar dari istana. Dua orang p
Pagi ini di kantor pusat Fadeyka Energy. Tepatnya di sebuah ruang rapat tertutup yang dihadiri oleh petinggi Fadeyka Energy, Oilzprom, dan British Oil. Hanz menggagahkan diri, lalu berkata, “Konsumsi minyak di Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, rata-rata satu koma empat juta barel per hari. Pada saat krisis selama beberapa minggu belakangan, konsumsi mereka menurun drastis hanya 500.000.” Angka tersebut sangat down signifikan jauh selama empat puluh tahun terakhir. Wajar jika pihak kerajaan dan pemerintah gelabakan dibuatnya. Tidak hanya mengembalikan konsumsi minyak kembali normal, namun Fadeyka Energy akan memberikan jatah minyak mentah sebagai cadangan, baik bagi British Oil, maupun English Petroleum. Moses dan Richard melupakan kekalahan rekan seperjuangannya, yaitu Thommas. Mereka berdua tampil bukan berarti merayakan kemanangan tanpa ada rasa kasihan, jelas mereka berdua merasa prihatin terhadap Thommas, namun mereka juga tidak bisa b
Perlu diingat kembali bahwa Tuan Dmitry punya hubungan jelek dengan pihak kerajaan. Jadi tidak serta merta sekali lobi langsung berhasil. Bukankah sudah puluhan tahun Fadeyka Energy sesak napas di UK? Dan perlu diulangi lagi bahwa keberhasilan Fadeyka Energy mengakuisisi British Oil, alasannya karena Amerika Serikat melarang Chevron menyuplai minyak ke Inggris, oleh karena itu Raja tidak punya pilihan lain, selain menyerahkan British Oil ke Fadeyka Energy. Jadi, jelas bukan Tuan Dmitry orang yang bisa diandalkan kali ini. Lantas siapa? Moses dan Richard, setelah berkantor, langsung menemui Thommas di kediamannya. Kedua orang itu pun menyampaikan rasa prihatin setelah mendengar kabar bahwa Thommas tidak bisa lanjut bekerja di British Oil tanpa diketahui pasti apa alasannya. Kemudian, dua orang itu menyampaikan soal rapat di kantor Fadeyka Energy kemarin. “Saya menyesali atas keluarnya Pak Thommas dari British Oil,” ujar Moses dengan muka terkekuk.
Meskipun sebenarnya orang yang berperan penting dalam akuisisi Britih Oil adalah Tuan Besar Dmitry Fadeyka sendiri, namun Hanz tetap menghargai perjuangan dari Thommas. Maka dari itu, Hanz memutuskan untuk tetap mempekerjakan Thommas di British Oil. Sementara itu, terkait rencana Jimmy yang berusaha membantu Fadeyka Energy agar bisa membangun perusahaan di Irlandia, Hanz tak mengindahkannya. Alasannya, jika orang sekelas Thommas saja bisa gagal, bagaimana mungkin Jimmy yang hanya punya pengalaman di militer lantas sok-sokan mau membantu. Selain itu, Hanz pun mencari tahu apa alasan di balik semua rencana Jimmy, tidak mungkin tanpa alasan. Seingat Hanz, Jimmy ingin membuat Nathan adiknya sendiri menderita di istana. Hanz memprediksi, sepertinya ada gelagat yang tidak beres pada Jimmy. Oleh karena itu, dia tidak akan menyetujui keinginan Jimmy tersebut. Lantas, apa langkah yang akan Hanz ambil untuk mendirikan perusahaan di Republik Irlandia? Sebagaimana
Saat ini, Finn sebagai pimpinan tertinggi perusahaan sangat ketar ketir, bukan khawatir soal kekacauan yang sedang terjadi, tapi ada sesuatu lain yang membuatnya bergidik ngeri. Begitu juga dengan bawahannya bernama Aiden ini. Aiden pun sangat resah, bukan karena kekacauan yang terjadi di dalam gedung, tapi ada sesuatu yang lain mengganjal di hatinya. Selama ada Hanz di sini, mereka tidak akan tenang. Kenapa dua orang tua itu begitu segan terhadap Hanz? Sampai sampai mereka pun tidak berani keluar ruangan dan menuruti apa yang dikatakan oleh Hanz. Finn dan Aiden tahu seberapa besar Fadeyka Energy. Selama ini Ezzo selalu menerima suplai minyak mentah dari Fadeyka Energy. Ketika Hanz sendiri yang datang kemari dan bermaksud ingin mengambil alih Ezzo, dua orang itu ketakutan setengah mati. Hanz menegakkan bahu dan berkata santai, “Pak Finn, seharusnya Anda mencari satu atau dua hacker andal untuk dipekerjakan di Ezzo. Jika terjadi masal