Share

48. JALAN PINTAS

“Lo yang nyuruh dua jam, tapi lo yang telat tiga puluH menit!” Bukannya disambut dengan baik, Reza malah menyindir Arya.

Dua anak laki-laki itu baru saja datang dan bergabung bersama dengan anggota timnya yang lain.

“Ish! Aku, kan, udah bilang, Za. Kalau kita ini ketemu monster!” sanggah Dida.

“Monster apa? Kita aman-aman aja, tuh?” Reza membandingkan dengan timnya.

“Ah, udahlah, Bang Reza. Lo nggak lihat, Arya sama Idun mukanya kelelahan gitu?” timpal Angel. Dia mengeluarkan dua kendi botol dan diberikan pada Arya juga Idun.

“Thanks,” ucap Arya. Dia langsung menengadahkan kepalanya dan segera meminum air dalam botol tersebut. Ah, rasanya segar sekali.

“Arya, gimana persediaan makannya aman, kan?” tanya Dida sedikit khawatir.

Mendapat pertanyaan itu, raut wajah Arya berubah. Dia hanya menghela napas.

“Kenapa lo kayak hopeless gitu? Jangan-jangan lo nggak bawa apa-apa?” serang Reza lagi, kini nada bicaranya naik satu okt

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status