Share

Bab 399

Mendengar hiburan dari David, Melinda tersenyum manis.

Namun, setelah ragu-ragu sejenak, dia tetap mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan singkat.

2 kemudian, pada siang hari, rombongan akhirnya tiba di markas militer Haiti.

Melinda memberi instruksi, “David, ketika kamu masuk nanti, kamu jangan sembarangan berbicara dan berusahalah untuk tidak memprovokasi Handika Jalem. Serahkan sisanya pada kakak keenammu saja.”

“Lihat saja nanti.”

David tersenyum tipis, tapi ada sedikit makna mendalam yang tersembunyi di dalam senyumnya.

Jika Handika bersikap sepantasnya, dia pasti bersedia memberi muka kepadanya.

Jika sebaliknya, maka tidak perlu memberinya muka.

Di pintu masuk, ada banyak pasukan yang berdiri tegak, menjaga radius belasan kilometer bagaikan sup emas.

Begitu David dan Melinda tiba di pintu masuk, mereka dihentikan oleh beberapa pasukan yang membawa senjata, “Berhenti, siapa itu?”

“Mata kalian buta? Bahkan tidak mengenaliku?” kata Melinda dengan dingin.

Pria kekar yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status