“Kamu sembarangan bicara apa? Minta dipukul, ‘ya?” Melinda memelototinya dengan tidak ramah dan dengan galak berkata, “Kamu adalah adikku. Biasanya kakak yang melindungi adik. Akhirnya hari ini justru kamu yang melindungiku. Aku tidak mungkin akan menyalahkanmu.” “Baguslah kalau begitu.” David tertawa cekikikan. Setelah itu, keduanya berkeliling di jalan komersial di Ciracap sejenak. Di tengahnya, Melinda membeli banyak barang untuk David, misalnya pakaian dan berbagai kosmetik untuk pria. Satu jam kemudian, saat keduanya sampai kembali ke rumah Keluarga Windian, mereka menemukan seluruh petinggi Keluarga Windian berkumpul di satu ruangan dengan suasana yang luar biasa berat. Begitu nyonya besar Keluarga Windian melihat Melinda, dia langsung menegur dengan dingin. “B*jingan, cepat berlutut kepadaku!”“Nek, apakah aku melakukan kesalahan? Kenapa aku harus berlutut?” kata Melinda sambil mengerutkan alis. “B*rengsek!”Tomin yang pertama melangkah maju dan menyalahkannya. “Nyonya besa
Di dalam ruangan yang luas, ada banyak orang yang bergerak. Dalam waktu yang sama, David dibidik oleh belasan buah pistol dan suasananya sangat mencekam. Nyonya besar Keluarga Windian duduk diam dan tidak bergerak, seperti tampak sangat percaya diri. Anggota Keluarga Windian yang lainnya tampak tersenyum dingin. Mereka sama sekali tidak tampak terkejut dengan pemandangan di depan mata. Hadran dan Shelly hanya merasa sangat gembira. Sebelumnya mereka masih khawatir jika nyonya besar terlalu memaksa David dan membuat David melakukan pembantaian besar-besaran. Tidak disangka, orang tua ini ternyata sudah memiliki persiapan sejak awal. Shelly melirik Melinda sejenak. Melihat wajah Melinda sangat pucat, dalam hatinya langsung merasa luar biasa senang. Manusia jalang kecil!Berharap bisa melawan Keluarga Windian dengan mengandalkan kalian berdua saja, rasanya seperti mimpi bodoh saja!Dia kembali melihat ke arah David. Matanya dipenuhi dengan kesenangan di atas penderitaan orang lain.
“Kamu bahkan menyetujuinya dengan begitu langsung? Apakah anak ini pantas untukmu berlaku seperti ini?” Nyonya besar Keluarga Windian terkejut. Bagaimanapun juga, dia selalu memaksa Melinda untuk menikah dengan Jery dengan berbagai cara dan Melinda matipun tidak bersedia. Namun sekarang, Melinda bahkan bersedia menikah sebagai istri muda Jery tanpa memikirkan apapun demi seorang adik laki-laki yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah ini. Ekspresi David tergerak karenanya.Melinda mengangkat kepalanya. Mata indahnya penuh dengan perasaan mendalam. “Demi David, aku bersedia melakukan apapun, bahkan jika harus mati!”Dia selamanya akan mengingat bahwa mereka bertujuh yang menjadi kakak perempuan David sejak kecil sudah bersumpah untuk menjaga David dengan baik. Selama bertahun-tahun ini, tidak mudah baginya untuk menemukan David. Sejak awal dia sudah diam-diam berjanji akan menggunakan sisa hidupnya untuk membayar David.Namun sudah beberapa kali ini, David-lah yang selalu memb
Pada saat yang sama, di dalam rumah Keluarga Jiman.Setelah Jery pulang ke rumah Keluarga Jiman dengan hidung memar dan wajah bengkak, dia mengubrak-abrik kamar dan meraung dengan marah. “Bocah bernama David, aku pasti akan membunuhmu!”“Dan juga Melinda, manusia jalang itu, tunggu saja. Aku akan membuatmu berlutut di atas lantai seperti seekor anjing betina dan memohon padaku untuk bersetubuh denganmu!”Pada saat ini, seorang pria paruh baya berjalan masuk “Jery, aku dengar kamu dipukul oleh seseorang?”Orang yang datang tentu adalah Yudas Jiman, Tuan Yudas.Jery menutupi wajahnya dan berkata, “Iya, Ayah. Keterampilan anak itu terlalu hebat. Bahkan Tuan Jumaidi juga bukan tandingannya.” “Apa?” Yudas langsung terkejut dan memutar kepala melihat ke arah Jumaidi yang menyusul kemari dari belakang. “Tuan Jumaidi, apakah hal ini benaran?” “Benar, Tuan Yudas. Kemampuan anak muda itu lebih tinggi dariku. Mungkin merupakan ahli tahap membuka titik penghubung akupuntur!” kata Jumaidi menga
Januardi tersenyum acuh dan berkata, “Nenek, kali ini aku berkenalan dengan seorang teman di luar. Latar belakangnya luar biasa. Aku yakin dengan adanya dirinya, Keluarga Jiman tidak akan berani menyentuh Keluarga Windian.”“Teman?”Semua orang tidak bisa menahan rasa ingin tahu. Teman semacam apa yang bahkan bisa tidak memandang Keluarga Jiman?Menghadapi tatapan mata semua orang, Januardi tersenyum bangga dan berkata, “Temanku ini adalah orang Pencak Silat Persaudaraan Setia!”“Siapa?” tubuh nyonya besar Keluarga Windian langsung bergetar. Pencak Silat Persaudaraan Setia!Ini merupakan lambang kekuasaan Indojaya!Di hadapan mereka, jangankan Keluarga Windian dan Keluarga Jiman, bahkan jika seluruh keluarga konglomerat di seluruh Ciracap bergabung juga tidak akan berani memprovokasi Pencak Silat Persaudaraan Setia!Januardi menarik semulut nafas panjang dan mengucapkan kata demi kata, “Apakah kalian pernah mendengar Empat Raja yang berada di bawah komando kepala instruktur Pencak Si
Begitu semua orang melihat ke sana, seorang pelayan Keluarga Windian terlihat menerobos masuk dengan terpontang panting. “Nyonya Besar, gawat! Gawat……”“Sudahlah. Aku sudah tahu. Panik hingga semacam apa kamu!”Nyonya besar Keluarga Windian juga ketakutan. Namun, dengan adanya omongan Januardi barusan, dia justru tidak begitu takut lagi. “Semuanya ikut denganku dan temui anggota Keluarga Jiman.”Dia menghentak-hentakkan tongkatnya dan berjalan ke depan pintu vila Keluarga Windian dengan membawa sekelompok orang. Kali ini Keluarga Jiman mendatangkan belasan orang dan langsung menghadang di pintu utama rumah Keluarga Windian.Jery yang dibungkus dengan kain perban dan dengan satu lengan yang digantung, berdiri di depan pintu dan berteriak, “Anggota Keluarga Windian, keluarlah!”“Tuan Yudas, apa yang Anda lakukan?” Nyonya besar Keluarga Windian sedikit tersenyum dan sengaja bertanya sambil melihat Yudas.Yudas tersenyum marah dan berkata, “Nenek tua, jangan berpura-pura bodoh denganku
“Baik!”Saiful mengangguk dengan acuh, kemudian berjalan keluar selangkah demi selangkah. Seolah sedang bersimpati, dia melihat semua anggota Keluarga Windian dan berkata, “Sayang sekali, kalian semua sudah harus mati!”“Tidak malu untuk membual! Biarkan aku melawanmu!”Januardi sepenuhnya marah. Begitu kakinya melangkah, dia duluan menyerang Saiful dengan satu tinjuan.Dia mengerahkan seluruh tenaganya ke dalam tinjuan ini. Tenaga dalam tahap keberhasilan besar mencerna tenaga dalam menderu di tengah udara. Semua orang buru-buru mundur ke kejauhan.Saiful hanya tersenyum meremehkan. “Seekor semut tahap mencerna tenaga dalam saja juga berani bermain trik di hadapanku!”“Enyahlah!”Begitu tangan besarnya ditepuk, raut wajah Januardi langsung berubah. Dalam keadaan tidak sempat mengelak, Januardi ditampar hingga melayang keluar. “Januardi!”“Kak Januardi!”Pada saat ini, raut wajah semua anggota Keluarga Windian berubah. Januardi Windian, dewa di dalam hati mereka bahkan sudah kalah!
Raja Api dikejutkan oleh David yang berada di tengah kerumunan hingga hampir pingsan. Ternyata bintang jahat ini!Kenapa dia ada di sini?Selamanya, dia tidak akan lupa pada kejadian sebelumnya, dimana David memukul mereka berempat hingga hidung mereka memar dan wajah mereka bengkak. Pada saat ini, David sudah perlahan-lahan berjalan keluar dari tengah kerumunan. Melihat adegan ini, semua anggota Keluarga Windian melihat ke arahnya dengan tatapan penuh kesenangan di atas penderitaan. Jery tampak tersenyum dingin. Baginya, Raja Api hanya memiliki hubungan baik dengan Januardi dan sekedar akan melindungi Keluarga Windian saja. Dia tidak mungkin sampai ingin mengurus hidup dan matinya anak ini, ‘kan?“David……” Melinda ingin maju untuk menghadapinya bersama David. Tapi dia mati-matian ditarik oleh anggota Keluarga Windian.“Ke……”Melihat David yang melangkah keluar, wajah Raja Api berkedut. Setelah diam-diam tercengang, dia langsung ingin menyebutkan kata ‘kepala instruktur’.Begitu