Share

Bab 24 Racun Untuk Ibu Mertua

Lita hampir mendaratkan pantatnya di atas kursi tunggu. Namun wajahnya berubah menjadi masam saat ibu mertuanya memarahinya. Sejujurnya itu sangat merusak suasana hatinya.

"Maafkan aku, Ibu," ucap Lita. Padahal sesungguhnya memang itu tujuannya. Mengulur waktu lebih lama agar ibu mertuanya menyingkir dari sana.

Dengan hati-hati Lita menaruh botol minuman teh yang telah ia racuni tadi. Dan seperti harapannya, ibu mertuanya tak lama mengambil botol tersebut kemudian meminumnya.

Lita tersenyum samar, saat ibu mertuanya merasakan sakit perut sesaat setelah meminum teh itu. Wanita paruh baya itu awalnya memegangi perutnya. Sebagai menantu yang baik, Lita pura-pura perhatian.

"Ibu, ada apa?" tanya Lita yang wajahnya dibuat seolah cemas. "Ibu sakit?" imbuh Lita.

Santi mengangguk. "Iya. Perutku sakit," jawab Santi sambil meringis kesakitan, karena rasa sakit perutnya tak seperti biasanya. "Aku akan ke toilet sebentar," pamit Santi yang langsung bangkit dari tempat duduknya.

"Iya, Ibu," sahut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status