Share

Bab 141. Punishment

Aku tahu kalau bersembunyi itu tindakan pengecut. Seharusnya aku tidak bersembunyi seperti ini. Sejak kapan aku jadi penakut seperti ini, ya?

Oh, shit! Apa yang harus kulakukan sekarang? Kedatangan Tsabit ke kantin benar-benar di luar dugaan. Perasaan dia gak bilang akan pulang di chat, makanya aku berani mengabaikannya. Siapa sangka, dia malah udah nyampe Bandung aja.

Aku yakin jika dia melihatku, Tsabit akan marah. Dia akan bertanya banyak hal tentang ini dan itu.

Ah, aku tidak bisa menemuinya sekarang karena belum siap. Tidak!

Melihat kondisi yang tidak mendukung, tanpa ba-bi-bu aku ngacir ke kolong meja yang kebetulan diberi hordeng kolongnya tersebut.

Aku memutuskan sembunyi di antara kaki-kaki meja yang tingginya lumayan setinggi orang dewasa kalau lagi jongkok. Beruntung, aku memilih meja paling pojok sehingga tertutupi oleh orang-orang yang sibuk cari muka dengan Tsabit. Keadaan yang berubah jadi hectic ini membuatku bisa leluasa ngumpet.

"Ya ampun, ini ganteng banget sih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Peri Yanti Pilo
bersambung lg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status