Share

45. Bukan Istri Pembawa Sial

"Mbak Mira sungguh-sungguh, kan?" Aku kembali bertanya.

"Apa aku terlihat main-main?" ketusnya.

"Makasih Mbak Mira. Mbak sudah baik padaku padahal aku begitu jahat sama Mbak. Aku telah merebut kebahagiaan Mbak."

Jujur, aku malu pada Mbak Mira. Aku merasa bersalah dan berdosa padanya.

"Tidak usah berterima kasih padaku. Aku tidak butuh ucapan terima kasih darimu. Berterima kasihlah pada Mas Ahmad karena dia yang telah merubah cara berpikirku. Jika bukan karena Mas Ahmad, mungkin kamu dan suamimu akan tetap mendekat di penjara," ucap Mbak Mira sambil melempar pandangannya.

Oh, jadi lelaki itu bernama Ahmad, dan ia juga yang telah menyuruh Mbak Mira untuk mencabut tuntutannya.

"Terimakasih, Mas Ahmad. Mas Ahmad sudah membujuk Mira agar mau membebaskanku."

Aku berusaha untuk bangkit, ingin menyalami tangan Mbak Mira dan ingin meminta maaf padanya. Tapi tubuhku rasanya sakit semua.

"Tidak usah memaksakan diri. Istirahatlah," ucap Mbak Mira.

"Mbak, aku minta maaf. Aku janji akan meningg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status