Share

89.calon menantu

Pukul tujuh malam, aku kembali kerumah sakit menemui Emak dan Anita. Perjalanan dari rumah makan ke rumah sakit juga hanya tiga puluh menitan.

Sesampainya aku diruang tunggu pasien, aku melihat Bude Mai dan Fero juga sudah ada didalam sedang berbincang dengan Emak.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam. Eeeh uda pulang Nduk!" Ucap Emak.

Anita, Bude Mai dan Fero pun lantas tersenyum ke arah ku. Tak lupa, akupun langsung mencium punggung tangan Emak dan Bude Mai. Dan menyalami Fero juga putriku.

"Uda lama Bude datangnya?" Tanya ku sambil menghenyak kan bokong didekat Emak.

"Baru kok Nduk. Wajahnya kusut amat sih?"

Aku pun terkesiap kala mendengar ucapan Bude Mai. Gimana gak kusut, orang tadi ketemu Mas Bowo yang nyebelin.

"Hehehe iya nih Bude, capek soalnya. Alhamdulillah rumah makan hari ini rame sekali."

"Oh iya, ini tadi Ida bawakan makanan. Yuk mari makan dulu Bude." Ajak ku untuk mengalihkan pembicaraan.

"Uda Nduk, masih kenyang. Kan tadi Bude sama Fero uda buka puasa dirumah."

"Ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status