Share

96. tak mungkin!!!

Adzan takbir pun menggema saling bersahutan. Alhamdulillah, setelah menunaikan puasa tiga puluh hari, akhirnya umat muslim merayakan kemenanganya dengan datang nya hari raya.

Aku sengaja mengajak Denisa dan juga Narendra untuk menginap dirumah Ibu. Dan akan berkunjung kerumah mertua pada hari kedua dan menginap disana tiga hari karena memang jatah libur dari pabrik hanya lima hari.

"Wo, kamu gak ada niatan ke rumah Ida?" Ucap Ibu saat aku sedang bersantai sambil merokok didepan rumah.

"Ngapain kita kesana Bu?" Tanya ku sambil mengernyitkan dahi.

Ibu pun hanya meresponya dengan senyuman, yang menurutku semyuman nya kali ini ada maksut tersembunyi.

"Mmm, ya kita main kesana buat nengok cucu Ibu dong. Sapa tau juga kalau kita kesana kita dapet angpau. Secara, Ida kan gak pelit kayak istrimu. Apalagi sekarang dia sudah kaya raya. Ibu yakin deh kalau dia bakal lebih royal sama Ibu."

"Hadeh, Ibu ini berharapnya terlalu tinggi deh!" Ucapku sambil menggelengkan kepala.

"Gak berhayal, kan siap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status