Share

103.pemerasan (pov.Bowo)

Selama perjalanan menuju kos an Denisa, tak henti-hentinya aku merutuki semua kebodohan dan kesialan diri ini.

Tapi mau dikata apa lagi, nasi sudah menjadi bubur. Tak ada lagi yang perlu aku sesali, yang penting sekarang aku harus berusaha bagaimana caranya agar aku dapat mengambil kembali sertifikat rumah yang sudah aku berikan pada Denisa sebagai jaminan.

Sepeda terus berjalan mendekati gang tempat kosnya. Sesampainya disana, aku melihat keadaan kos begitu sepi. Tapi aku tak peduli dan langsung masuk kedalam kamar Denisa.

Bruuuagh!!!

Kubuka pintu secara paksa. Denisa yang melihat pun juga ikut tersentak kaget. Kulihat dia sudah mulai memasuk kan baju-baju Narendra kedalam tas besar.

"Ngapain lagi kamu kesini Mas? Mau minta maaf?" Ucapnya dengan ekspresi wajah sinis

Ciih, dia bilang aku mau minta maaf? Tentu saja aku tak sudi. Orang dia yang salah, malah meminta ku untuk meminta maaf. Ya, walaupun aku juga ikut andil dalam masalah ini.

Karena memang aku sengaja menelantarkan Denisa d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status