Share

106. maafkan ayah, nak!

Tak ayal, setelah melihat Ida bersama dengan lelaki itu, pandangan ku seolah-olah tertuju pada butik cantik terus.

Tapi jika secara terang-terangan aku memperhatikan mereka, aku malu pada Bram. Karena memang aku sok jual mahal dan cuek pada mantan istriku itu. Sehingga Bram mengira aku benar-benar tak peduli dengan mantan istriku itu.

Padahal kenyataan nya, aku selalu kepo padanya. Pada aktifitasnya, maupun kehidupan percintaan nya yang kini terlihat sangat bahagia.

"Kamu bengong terus dari tadi. Kepikiran mantan istrimu ya?"

Lagi-lagi Bran bertanya padaku, seolah-olah diapun juga penasaran tentang hubungan ku dan Ida.

"Yee kepo." Jawab ku cuek sembari menyesap kopi lagi

"Seriusan ini Wo. Kamu kelihatan sedih banget abis lihat mantan istrimu jalan sama cowok itu. Apalagi mantan istrimu makin glowing lagi."

Ku usap kasar wajahku serta menghela napas kasar.

"Ya pastinya, meskipun kita uda mantan. Tapi kan dia dulu pernah menemani hari-hariku selama beberapa tahun juga Bram. Apa lagi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status