Share

Bagian 21

Selama di jalan perasaanku tak enak, tapi kulapangkan hati ini agar tetap berpikiran positif. Sampai tiba di kantor, aku  langsung menghubungi gawai istriku.

Panggilan awal, seperti biasa Niar jarang memegang gawainya. Lalu aku panggil lagi, kemudian dia angkat.

"Halo, Dek. Kenapa baru diangkat? Ini panggilan kedua loh, Dek!" Aku berbicara dengan oktaf lebih tinggi dari biasanya.

"Maaf, Bang. Aku lagi nyuapin Farhan."

"Eh ... Maaf, Dek. Aku hanya khawatir aja. Lain kali panggilan pertama harus diangkat ya!"

"Iya, Bang."

"Ya sudah, kalian baik-baik saja kan?" tanyaku.

"Iya, baik."

"Kamu minta Bibik nginep aja, Dek. Selama aku di sini," usulku.

"Mmm ... Iya."

"Kamu minta langsung saja sama Bik Surti untuk nginep juga. Nanti gajinya ditambah."

"Ya."

"Dek?"

"Iya, Bang."

"Oke, udah dulu ya. Aku mau kerja dulu."

"Baik, Bang. Udah ya, Bang!" Niar menutup teleponnya.

Sebenarn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anitha Yunitha
kenapa pas pindahan malah minta yolongnha sama aldo dan juga knapa gk diboyong ke jkrta aja kenapa msih dilingkungan yg dah tau itu bisa membahayakan mental istrinya. semoga gak ada pelakor ya thour
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status