Share

Part 32

Mulut Andika terlihat komat-kamit sambil menatap cangkir yang ada di tangannya, dan tidak lama kemudian dia melemparnya ke lantai sambil mengucap istighfar berkali-kali.

Air teh yang aku suguhkan tadi mendadak berubah menjadi cairan berwarna merah dan berbau busuk, membuat laki-laki tampan yang sedang aku incar itu langsung membekap mulut menahan mual.

"Apa yang kamu lakukan terhadap saya? Kamu ini pegawai baru di sini, akan tetapi sudah berani memberikan minuman seperti itu kepada saya!" sengit Andika seraya menunjuk wajahku.

"Itu juga yang dia lakukan kepada Haris, sampai-sampai laki-laki itu lupa kepada keluarganya. Dia itu pemujaan iblis. Dia bersekutu dengan setan untuk mendapatkan apa yang diinginkan!" timpal Roy tidak kalah sengit.

Aku segera beringsut menjauh, berlari meninggalkan ruangan Andika karena takut kedua pria itu menangkapku dan berbuat hal yang tidak diinginkan.

Sialan. Kenapa musti ketahuan sih? Belum juga mulai perang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status