Share

47. Sendirian

"Alhamdulillah, akhirnya Ibu sadar juga." Samar-samar aku mendengar suara Meli, tetapi aku tidak begitu yakin. Sebelah tanganku terasa berat dan juga sedikit nyeri. Aku memaksakan membuka mata dan benar-benar jelas bahwa saat ini aku sedang berada di dalam ruangan yang bercat putih. Entah di rumah sakit atau klinik yang jelas saat ini tanganku sedang diinfus.

"Meli, aku di mana?" tanyaku pelan, cenderung berbisik. Tenggorokan ini rasanya sakit dan kering, sehingga untuk mengeluarkan suara saja aku harus berusaha keras.

"Ibu di rumah sakit, Bu. Ibu gak sadarkan diri lama banget. Ini sudah jam sembilan malam. Ibu dibawa ke sini tadi sore sama Pak Batara."

"Oh, iya, Batara. Di mana Pak Batara?"

"Sudah pulang, Bu. Setelah Ibu dibawa ke sini dan mendapatkan perawatan, beliau pamit pulang karena ada banyak urusan beliau menjelang hari pernikahan. Begitu katanya, Bu." Ah, iya, aku baru ingat sekarang. Aku mengira sedang bermimpi mendapatkan undangan darinya, ternyata memang kenyataannya sepe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yunita Anisyah
syediihh mak thor. kasihan kikan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status