Share

PERJALANAN

RIDA

“Aku akan urus tiket keberangkatan ke Sumatera pekan depan. Siapkan saja barang yang akan dibawa!” terang mas Afgan sekali lagi

Perkataan itu amat serius hingga tak mungkin dibilang bercanda. Lagipula lelaki ini tabiatnya memang serius. Bila memutuskan sesuatu, takkan ditarik balik.

“Saya tidak ingin merepotkan Anda. Insya Allah saya bisa sendiri. Anak-anak juga akan aman terkendali,” sanggahku. Ini merupakan penolakan halus agar ia mengurungkan niat untuk mengantar.

Tak mungkinlah kami pergi berduaan. Selain tak boleh, juga khawatir ada fitnah. Duh, bagaimana menjelaskannya.

“Kita tidak berdua. Ajaklah Nani dan suaminya. Sampaikan pada mereka anggap liburan,” tegasnya.

Aku tak merespon ucapannya sebab percuma juga menolak. Pria ini tetap akan menjalankan keputusannya.

Apa yang akan dikatakan mama dan kakak-kakakku kalau melihat mas Afgan. Apalagi kisah dengan mas Adnan pun belum aku sampaikan. Bagaimana kalau mereka berpikitan negatif soal kami.

Ah, kenapa jadi ribet beg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
retno asih setyoningrum
updatenya jgn lama2..ditunggu terus
goodnovel comment avatar
Mamane Naya
lanjut dong cay
goodnovel comment avatar
Wahyu Sudaryanti
aduhhhhh udah deh deg aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status