Share

Bab 18

Aku sama sekali tidak menemukan titik terang di mana Devina berada. Hatiku merasa kita dekat, tetapi tidak kunjung terlihat oleh mata.

"Apa yang membuat Bapak gelisah?" Bu Naya membawakan aku makan malam sambil menatapku bingung.

"Devina tidak bisa ditemukan, Bi. Aku sudah mencarinya ke rumah kedua temannya, tetapi dia tidak juga ketemu." Aku menatap makanan yang berada di atas meja dengan nanar.

Ketika Devina masih ada, dia memasakan makanan kesukaanku tiga kali dalam sehari, dia menemani aku makan, bahkan memaksa menyuapi.

Sayangnya aku malah menepis tangannya dan mulutku mengatakan kata-kata yang menyakitkan kalau aku tidak membutuhkannya untuk berada di sisiku.

Kini, aku sadar artinya kehilangan. Rumah ini sangat hampa tanpa kehadirannya. Tidak ada lagi yang melemparkan banyak pertanyaan dalam satu waktu.

"Mas, mau makan apa?"

"Mau mandi atau makan dulu?"

"Mas habis dari mana atau mau ke mana?"

Mas ini, Mas, itu. Sekarang sudah tidak ada lagi, bahkan diri ini sangat meri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Kok belum up kak. Menunggu
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Devina. Jangan datang dulu.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status