Share

Bab 66

Aku menoleh, ternyata Mbok Wati yang memanggilku. Tetangga sebelah rumah yang selalu baik pada kami.

"Mbok."

"Ya Allah, kalian ke mana saja? Mbok khawatir karena waktu itu banyak polisi yang datang," ucapnya.

"Saya pulang, Mbok."

"Lalu, kamu dipenjara?"

Aku menggeleng, sebisa mungkin harus kujaga image diri. Bagaimana omongan orang jika mereka tahu bahwa aku pernah dipenjara? Bukan tidak mungkin itu akan mempengaruhi Ambar dan Naura nanti. Mereka pun akan terkena imbasnya.

"Syukurlah. Mbok tahu, kamu orang baik. Fira ada?"

"Ada, Mbok. Tapi lagi nyusui bayinya. Tadi di jalan nangis terus," ucapku.

"Fira sudah punya anak? Alhamdulillah."

Aku tersenyum, Fira memang cukup lama tak memiliki anak, itu sebabnya banyak yang bahagia kala ia hamil.

"Kemarin ini ada si Dodi ke sini. Mbok bilang kamu sudah lama nggak pulang," ucap Mbok Wati.

"Apa dia mencoba masuk, Mbok?" tanyaku.

"Nggak, Mbok suruh dia pulang. Kabarnya, dia sekarang jadi preman lagi, Hel. Mbok denger dari suaminya Lar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status