Melangkahkan kaki melenggang menuju rumah, Karenina Angel dipenuhi rasa antusias bertemu Viktor Herlambang, suaminya.
Wanita muda berusia dua puluh enam tahun itu, baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya di Singapura, mengikuti atasannya di bagian akuntansi. Sudah satu minggu lamanya dia meninggalkan Jakarta, dan hari ini Dia tak memberitahu Suaminya bila dia akan pulang. Surprise, itulah judulnya. Meski sebetulnya sang Suami jarang senang akan hal itu, Dia tak peduli. Suaminya memang belum mencintainya, dan Dia masih berjuang akan hal itu.Begitu sampai didalam rumah, Dia langsung mengedarkan pandangannya keseluruh jagad ruangan, siapa lagi yang di carinya kalau bukan Viktor. Biasanya selain nonton tv dengan berkas-berkas perusahaannya, pria itu akan menghabiskan harinya dengan tidur. Hal Itu sering dia lakukan karena pekerjaannya sebagai Direktur umum cukup menyita waktu istirahatnya. Selama menikah satu tahun ini, Angel dan Viktor tidur terpisah. Hal itu adalah permintaan Viktor. Dia beralasan akan belajar mencintai sang Istri, namun dia tetap butuh privasi. Pernikahan mereka terjadi karena perjodohan, hanya Angel yang mencintainya sejak mereka bekerja di perusahaan yang sama. Mengagumi Viktor dari jauh dan kini menjadi istrinya? bukan itu seperti kejatuhan bintang jatuh? "Hm? kenapa sepi?" bahkan Sarah, Asisten rumah tangga yang berusia empat puluh tahun itu tak ada ditempat. Biasanya Sarah akan pulang bila tidak ada Tuannya dirumah. "Mungkinkah Victor pergi?" Angel sebetulnya kecewa, tapi lebih baik Dia mandi dulu saja, agar nanti ketika bertemu suaminya Dia sudah segar.Sesampai diatas, tepatnya didepan kamar Viktor, Angel melihat sebuah kartu nama yang terjatuh di lantai. Kartu itu ditempeli lipstik bibir seorang wanita, "lipstik?" Angel dengan penguasaan emosinya yang stabil mencoba menetralkan degup jantungnya yang tiba-tiba berdebar. Nama yang tertera di situ memakai huruf V saja.V, Inisial? Rekanan bisnis dari perusahaan suaminya? Kenapa pakai lipstik segala?Angel bahkan bisa mencium wangi parfum wanita dari kartu nama itu. Begitu dia membalik kartu nama itu, dia menemukan tulisan alamat, sebuah hotel dan lokasinya. Dikartu itu juga tertera waktu yang menunjukkan hari ini, pukul tiga sore. "Hotel Harris harmoni? .. itu kan Hotel....?" Angel menelan ludahnya.'Tidak... Jangan berpikir macam-macam. Jangan berpikir macam-macam Angel' batinnya. Daripada perasaannya di kuasai oleh rasa curiga yang tidak pasti, lebih baik Angel segera memeriksa apa yang terjadi. Tanpa mengganti pakaiannya, Dia membawa kartu itu pergi menuju hotel yang di maksud. Dan, segera dia menghubungi sahabatnya Maria Valencia, siapa tahu saya Dia sedang bekerja di hotelnya.***Begitu sampai di lobi Hotel, Angel mencoba kembali menelpon Valencia, namun tak tersambung. Dia tidak bisa apa-apa. Kini, satu-satunya yang bisa menolongnya hanya adik dari Valencia yang bernama Ferdinand. Dia pun menelpon Ferdinand. Untungnya, telpon itu langsung tersambung. "Halo ada yang bisa kubantu Angel?" Ferdi selalu sigap dalam menolong Angel. Menurut Valencia, dulu Ferdinand pernah jatuh cinta padanya. "Apa Aku bisa minta tolong padamu?" Memang sedikit riskan baginya untuk meminta tolong, namun dia benar-benar dalam situasi yang urgent."Boleh. Apa itu?"***Pintu kamar 1025 terbuka. Tanpa sepengetahuan orang yang didalamnya kamar itu, Angel membuka pintu itu cukup pelan."Uhwwww" erangan wanita? Dia segera menghentikan langkah kakinya. Seketika dahinya mengeluarkan keringat dingin, dan dadanya mulai berdebar luar biasa. Ada potongan outfit yang Angel percaya, bahwa itu adalah jas dan kemeja milik seorang pria. Semakin melangkah dia semakin membelalakkan mata saat melihat mini dress yang jatuh tak jauh dari baju itu.Ini .... Ini tidak benar kan?Begitu sampai di sudut pondasi kamar, Dia menyaksikan suaminya sedang melakukan hubungan istri bersama seorang wanita. Hancur, pilu, dan terpukul mendera sekujur tubuhnya yang hampir roboh dari posisinya. Viktor sedang menggagahi seorang wanita muda yang wajahnya belum Angel lihat."Apa yang kalian lakukan?!" pekik Angel, air matanya berurai, jatuh membasahi pipi. Karenina Angel tidak pernah menyangka sama sekali..Suaminya akan berselingkuh darinya. Dan lagi.."Va, Valencia?"Valencia sangat terkejut, begitulah pula Victor. Victor langsung menghentikan kegiatan nikmatnya itu dan mengambil selimut tipis yang ada di sampingnya untuk menutupi tubih telanjangnya, Valencia juga megambil gerakan cepat, menutup badannya dengan selimut tebal yang tadi mereka buang ke lantai.Angel mengepal tangan. "Sejak kapan kalian seperti ini!!""Kapan kamu pulang?" Victor bertanya seakan tak terjadi apa-apa."Jawab Victor!" sergah Angel. Victor yang sudah tertangkap basah berselingkuh, hanya bisa menggeleng mendecak. "Tidak usah pakai bertanya, apa yang kamu lihat adalah kenyataan" Dia bahkan tak punya naluri untuk minta maaf."Tapi...dengan sahabatku?" Air matanya mengalir deras membasahi pipinya. Angel beralih pada Valencia. "Valencia.. jelaskan ini.." dagunya bergetar, tak kuat menahan luapan emosi yang mendera jantung dan paru-parunya. Valencia terdiam, dagunya mengeras, disusul hidungnya mendengus. Beberapa detik kemudian dia menunjukkan raut wajah tak bersalah. "Aku sudah lama mencintai suamimu.., dan kamu begitu bodoh.. kamu... malah percaya padaku""Vale...?" Angel tak percaya Valencia akan mengatakan itu. Apa ini sahabatnya yang selama dua tahun ini selalu mendukungnya?"Karena sudah terlanjur ketahuan aku akan jujur aja. Aku nggak suka sama kamu. Gimanapun kamu mencoba meraih hatiku, Aku tetap tidak cinta sama kamu" Tegas Viktor."Karena sudah terlanjur seperti ini. Lebih baik aku kasih tahu sama kamu ya Gel, jangan terlalu naif dan lugu menjadi seorang Istri..maaf memanfaatkanmu, selama ini Aku berteman denganmu hanya untuk dekat dengan Viktor." Valencia mendekat dan memeluk lengan Viktor.Air mata Angel semakin tumpah ruah karena sakitnya mendengar perkataan mereka."Kamu tega ngelakuin ini semua ke aku Val?..Dan Kamu Victor? Apa tidak pernah sekalipun kamu menyukaiku?" Pantas saja pria itu tidak mau mengakui dirinya.Viktor hampir tergetar oleh air mata itu, namun sekali lagi, dia akan memilih Valencia yang lebih agresif dan memberinya sensasi nikmat tubuhnya ketimbang Angel yang biasa saja. "Aku.... Tidak mencintaimu""Lalu kenapa sampai saat ini kamu masih mempertahankanku?!!" Angel sudah tak kuat lagi. "Mempertahankan kamu bagaimana?! Kamu pikir karena siapa? Kalau bukan karena permintaan orang tuaku dan orang tuamu yang brengsek itu! Aku tak perlu menikahimu!"Semakin jelas kalau pria itu memang tidak akan pernah bisa menyukai. "Viktor..?" lapang pandangnya kabur, tertutup oleh air mata yang terus berurai. "Ayo bercerai! Aku mencintai Valencia. Kamu boleh pergi dari hidupku sekarang!" seru Viktor. Kata-kata itu benar-benar menyakitkan. Jauh dalam hatinya dia sangat menyukai Viktor yang sudah dikaguminya sejak dulu.Pergi? semudah itu? lalu bagaimana juga dengan keluarga Angel?Angel yang jsakit hati segera mengambil Smartphonenya dan memfoto mereka berdua yang nyaris setengah telanjang.Cklik!"Baik. Kita akan bercerai!" sergah Angel."Apa yang kamu lakukan?!" Victor dibuatnya geram.Sakit mengirisnya pelan-pelan dan tak mampu menjawab permintaan itu. Angel memilih pergi dari tempat itu dengan berlari, meninggalkan Viktor yang geram."Angel!" teriak Viktor."Sayang, bagaimana ini? dia mengabadikan foto kita?" Valencia panik, karena mereka berdua sama-sama datang dari keluarga ternama."Wanita itu..." Geram Viktor. "sepertinya aku harus melakukan sesuatu untuknya""Sesuatu?""Akan kubuat dia tak bisa berkutik"***Angel memutuskan untuk melepas kekecewaannya di sebuah hotel besar yang tidak jauh dari hotel tempatnya menemukan Viktor berselingkuh.Setelah menghabiskan satu botol anggur putih di meja bar mewah itu, Dia akhirnya tergolek lemas setelah menangis. Diatas meja menghadap bartender itu, rasa kecewa menusuk tajam jantungnya, membuatnya ingin menghabiskan hari tanpa mengingat apapun. Dan, anggur putih ini benar -benar membantunya.Mencintai suaminya dari lama, dan mencoba memahami pria yang belum bisa menyentuhnya, Dia malah harus menelan pil pahit. Sahabatnya tega mengkhianatinya. Sejak kapan..? Sejak kapan perselingkuhan itu terjadi dibelakangnya? Dia merasakan dongkol yang teramat dalam apalagi dia telah dua tahun mereka bersahabat."Huh.....sialan.." gumamnya. Lalu apa yang akan dia lakukan setelah ini? Cerai? Pergi dari rumah itu selama-lamanya?Pertanyaan-pertanyaan itu membuatnya tertawa miris, air matanya kembali jatuh, tanpa bisa dia tahan.Ternyata cinta dan perjuangannya satu t
"Sial..." Kepalanya pusing berkunang-kunang, dan lagi dahaganya mengering. Seluruh syaraf di tubuhnya menegang tak terkecuali hasratnya. David Arkananta Brown mulai merasakan ketidaknyamanan dalam tubuhnya. Pasti sesuatu telah dicampur dengan minumannya tadi, sehingga dia jadi tidak enak badan begini. Pria bermata biru blasteran inggris-indonesia yang memiliki tubuh rupawan pria dan tegap. Dia nyaris hampir roboh, namun dia butuh sesuatu yang ingin dia pegang.Apa ini? dia tidak pernah mengalami ini? Di acara perjodohan bertopeng tadi, Dia sengaja memilih sembarang wanita agar segera mengakhiri perjodohan konyol, yang diusung oleh ibunya itu. Alih-alih memotong rencana itu, dia malah terjebak situasi yang tak diduganya. Napasnys panas menguar panas, dan mendesaknya untuk segera menemukan pelampiasan.Langkahnya membawanya keluar dari bath up menuju pancuran air dan mengusap tubuhnya.Seselesai mandi dan memakai handuk betapa kagetnya dia tiba-tiba muncul seorang gadis yang hanya mem
Setelah pulang ke rumahnya, Angel memastikan berkali-kali bahwa Suami brengseknya itu belum pulang ke rumah. Ya benar saja, pria itu belum pulang ke rumah. Meski dia tidak takut lagi dengan, ya tak mau menambah masalah lagi, yang jelas rumah tangganya telah berakhir kemarin siang saat dia memergokinya bersetubuh dengan sang sahabat.Cerai.Mereka akan bercerai. Namun sebelum itu dia harus berbicara dulu dengan Victor. Tentang penghianatan yang bersama sahabatnya.Krieet!Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dari belakang Angel. Wanita itu adalah pelayan di rumahnya yang selama ini telah menjadi asisten rumah tangga rumahnya. Sarah, wanita berumur 35 tahun itu tiba-tiba masuk dengan wajah berang yang sangat jarang ditunjukkan di depan majikan wanitanya ini. "Saya diperintahkan Tuan Victor untuk mengusir Nyonya dari rumah ini""Me, mengusirku?" Rasanya Angel tidak salah dengar."Sayangnya itu yang dikatakan tuan Viktor "ucap wanita itu menyilangkan kedua tangannya di depan perut gemb
"Kenapa Papa dan Mama tega melakukan ini?" Bau busuk mulai menggerebuti di sekitarnya. Mike hanya tersenyum menyerigai lalu menatap suaminya yang sudah berang dibelakangnya."Kamu sudah sangat keterlaluan Angel!" Sergah sang sergah."Berani-beraninya kamu berbuat curang pada suamimu! Kamu benar-benar tidak tahu diri ya sudah disetujui untuk menikah dengan keluarga sehebat itu!""Victor selingkuh papa!" balas Angel dengan hidung yang kembang kempis. "Selingkuh apanya? Semua masalah dimulai dari kamu! Bukankah sulit mendapatkan anak setampan dan sebaik Victor?! Sekarang Papa lebih sulit lagi mendapatkan kepercayaan keluarga suamimu setelah dia mengumunkan perceraian di grup keluarga siang ini!" Arisandi benar-benar berang. ‘Sudah diumumkan? Secepat itukah Victor menginginkannya pergi dari hidupnya?’ Gumam dalam hati Angel."Apa papa tidak peduli padaku?!" Angel hanya meminta keadilan di depan keluarganya. Meski adik kembar dan ibu tirinya memusuhinya, tidak berarti dengan ayahnya buka
Berhari-hari sudah, Karenina Angel tidur di sebuah penginapan murah. Sedih menggelayut dalam asanya dan Dia tak mau bersedih harus menghabiskan waktunya untuk meratapi rumah tangganya yang tak sesuai harapan indahnya dari awal. Selain rasa sesak karena perselingkuhan ini ada hal lain yang menganggunya. Kartu kredit maupun kartu debit miliknya tak bisa digunakan. Uang yang tersisa di dompet pun tinggal beratus ribu lagi, itu artinya dia harus segera menghasilkan uang.Angel mencoba mencari kerja dengan memasukkan CV untuk melamar pekerjaan meski ada, namun tak satupun yang memanggilnya sampai sekarang. Dia tidak berani bertanya pada siapapun, juga pada keluarganya. Bahkan surat cerai pun belum dia ditandatangani.Bolak-balik berjalan kesana kemari di samping tempat tidurnya, Angel akhinya menggigit jari karena bingung. Apa dia menemui Victor saja? Haruskah dia menemui kedua orang tuanya juga? Kenapa kartu debit dan kartu kreditnya tidak bisa digunakan?Tiba-tiba saja ada telepon, dan n
Sudah seminggu sejak gosip ganas tentang Angel mengudara di jagad bisnis Jakarta. Kini Angel nyaris tak punya apa-apa selain koper di tangannya. Angel menyampaikan pada Victor bahwa Dia tidak punya uang untuk membayar pengacara untuk mengurus perceraian mereka. Sebaiknya pria itu sendiri yang telah yang membereskan semuanya dan segera mencabut tuduhan, dan membersihkan nama.Kini tinggal dirinya, dengan sisa uang yang dimilikinya hanya seratus ribu didompet. Apa yang bisa Dia lakukan dengan uang itu? Hidupnya masih panjang membentang, namun tak satupun ijazah yang berguna yang bisa dia pakai untuk mencari pekerjaan. Victor benar-benar menghukumnya padahal seharusnya Angel- lah, yang menghukum pria itu.Kriuuuuuk! Krubuk! Perutnya lapar. Sebaiknya Dia memberi roti saja.Malam sudah begitu dingin ketika dia mencapai sebuah halte bersama satu-satunya tas koper miliknya. Kini dia bahkan tak memiliki mobil. Mobilnya sudah disita karena itu adalah mobil pemberian suaminya. Tak ada satupun y
Perjalanan menuju istana mewahnya terbilang sangat lancar, untuk kota Jakarta yang macet. David yang dingin itu, menikmati pemandangan di luar kala kepalanya penat dengan namun tiba-tiba saja dia menyadari sosok penting yang dia carinya selama ini. Wanita yang diyakini bernama Karenina Angel Gunawan itu baru saja menyeret kopernya depan gedung pertokoan. "Berhenti pak Rama!" Tanpa pikir panjang David menyuruh sopirnya menghentikan mobil."Di, disini Pak?" Rama terkejut, dan mencoba memastikannya kembali."Ya! Segera!"Ckiiit!***Karenina kesulitan untuk sampai kerumah bik Roro. Uangnya sudah habis. Tak ada lagi yang tersisa dan perjalanan menuju rumah wanita itu. Setelah bertanya pada orang-orang sekitar, jarak menuju tempat Bik Roro masih harus dia tempuh sekitar dua kilometer lagi.Lelah menguasai hajatnya hari ini. Bersama kopernya, dia melihat dirinya di kaca transparan, dimana dia berhenti tadi. Akhir-akhir ini penampilannya terlihat lusuh. Lihatlah bagaimana hidupnya berubah se
David membuka pintu utama, rumah yang Ibunya tempati. Rumah ini cukup besar, sama dengan rumah utamanya yang ditinggalinya namun masih kosong. Dia sengaja hidup terpisah dari Mamanya. hampir tiap hari sang Ibu memintanya untuk menikah, Dia mulai tak merasa tenang. David tahu, alasan terbesar Evita Brown melakukan semua ini, karena wanita itu khawatir. Dia khawatir David belum bisa melupakan Giana, dan terus membiarkannya hidup dalam bayang-bayang wanita itu.Giana takkan pernah kembali padanya, dan itu sudah menjadi pilihannya. Padahal, David sudah tak memusingkannya karena pekerjaannya sebagai CEO dua perusahaan besar menyita waktunya cukup padat. Seiring dengan waktunya yang tersita banyak, Dia tak lagi memikirkan Giana.Ya, hidupnya sudah jauh meninggalkan kisah masalalunya, sejak Dia mengalami kecelakaan lalu lintas karena terus memikirkan wanita itu.Baru saja beberapa melangkah masuk kedalam ruang yang disebut lantai utama ini, kepala asisten rumah tangga di rumah