Share

10. Perjodohan

Hari berlalu dengan sangat cepat. Bapak, sudah berada di Jakarta. Dirinya lebih memilih mengontrak di daerah Sunter. Tidak bersama dengan aku dan Ibu. 

Selama itu juga, Aldi terus menemaniku, menuruti segala kemauanku. Sesuatu yang telah terjadi di antara kami tidak menggoyahkan persahabatan kami. Karena, beginilah persahabatan kami. 

Hari ini aku tidak berkerja, bapak sudah menelpon akan menemuiku siang ini di kontrakan Ibu. Aku menunggunya dengan gelisah, karena apa yang bapak ucapkan adalah mutlak. Cepat atau lambat, perjodohan ini akan aku jalani dan pastilah akan berujung ke pernikahan. 

Tok! Tok! Tok! 

“Assalamu'alaikum,” aku semakin gugup tak karuan kala mendengar suara yang sedari tadi mengganggu pikiranku. Bapak! 

“Wa'alaikumussalam, Pak!” jawabku seraya membuka pintu berwarna cokelat kehitaman. 

Mataku bertemu pandang dengan seorang lelaki berkulit kecoklatan, berambut ikal dan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yung
dasar jalang tetap jalang sampai mati,buang saja suami mu ren gk usah di pakai lagi bekas jalang itu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status