Share

7. Bohong

“Sayang, berkas aku ketingga--” 

Semua orang memandang lelaki yang kini berdiri memegangi handle pintu. Tatapannya menatap ke arah Wulan dan Fais bergantian. 

Sedetik kemudian, raut wajah yang tadi bingung berubah seperti biasa lagi. 

“Ternyata ada tamu,” ucapnya, lalu masuk mencari berkas yang dicari. 

“Mas,” cegahku saat Mas Aldi sampai di pintu. Lelaki itu menoleh menghentikan tangannya memutar kenop. 

“Katanya ada yang mau kamu omongin. Nih, ada Pak Fais.” 

“Ta-tapi...” ucap Mas Aldi gugup. 

Aku jadi meragukan dirinya, padahal baru semalam dia berjanji padaku. Ku perhatikan dirinya yang perlahan duduk di sampingku. 

Tatapan Wulan terus mengarah ke Mas Aldi, hingga suaminya menyenggol lengan wanita itu, lalu menunduk. 

“Teruskan, Pak Fais, tentang pembicaraan kita. S

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
seganteng spa sih suami mu nyet. sampai segitunya. rela diperlakukan kayak sampah. sama yg jelek aja kamu kalah saing coba tanya dirimu, kenapa. klu mshpunya harga fiyi maka tegaslah
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu emang bege bucin sama laki2 itu gimana g d bohonhin terus orang minta maaf d peluk dh seneng banget dh lupa semua perbuatan nya .jadi males bc nya .emosi tapi ttp mau apain aja ..
goodnovel comment avatar
Ramotna Oloan Sitorus
perempuan bodoh cocoklah di tindas suami. yang gatal itu si Reni bukan wylan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status