Share

#BAB 47

Tiffany mengerutkan keningnya. Selama bertahun-tahun mengenal Dimas, tidak pernah sekalipun ia menyangka bahwa pria itu mampu melayangkan tuduhan semacam itu, meskipun yang dikatakan Dimas memang hampir sepenuhnya benar.

"Kok kamu gitu sih ngomongnya," keluh Tiffany dengan sorot mata yang sinis.

Dimas menarik napasnya dalam-dalam. Ia lantas beranjak dari sofa dan beralih duduk pada kursi di depan komputernya. Pria itu sama sekali tak berbicara, tetapi malah menyalakan monitornya.

Sementara itu, Tiffany masih tercenung dengan perasaan yang serba salah. Pandangannya sama sekali tak lepas dari punggung Dimas.

"Jawab dong, Dim," desak Tiffany dengan nada suara yang kesal.

"Dimas," panggil Tiffany. Dimas tak kunjung menghiraukannya.

"Dim, aku dateng ke sini tuh buat bicara baik-baik sama kamu. Tapi kamu malah sama aja kayak Satria!"

Dimas berdecak dan tiba-tiba memutarkan kursinya dengan kasar menghadap Tiffany. Matanya tajam menyal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status