Share

Bakat Rafael

Rintik hujan menyambut tibanya keluarga kecil Nathan di Jakarta. Tanpa menunda lagi mereka segera pulang ke rumah. Olivia—seperti bayi-bayi pada umumnya—tidur nyenyak setelah menyusu, sedangkan Rafael bergerak-gerak gelisah karena terlalu lama duduk diam di pesawat.

"Melihat Rafa aktif seperti ini kurasa sudah waktunya kulatih beladiri," cetus Nathan.

Angeline memandangi Rafael yang sedang bermain drum imajiner, "Ide bagus. Dia bisa menyalurkan energi berlebih."

Nathan mencondongkan tubuh ke arah sang istri yang duduk di sebelahnya, "Kamu juga perlu berlatih, Baby Girl."

"Aku? Aduh, Nath. Badanku rasanya tidak kuat lagi. Sudah setahun lebih tidak latihan fisik, bisa-bisa aku pingsan," keluh Angeline.

"Tenang saja. Aku tidak sekejam itu. Bagaimana kalau kita sparring malam ini?"

"Aku lelah. Butuh istirahat," rajuk Angeline.

"Kalau begitu besok pagi."

"Pagi-pagi bukannya kita olahraga di tempat tidur?" bisik Angeline.

Nathan nyaris tertawa, "Setel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status