Share

Kamu Sengaja

Rutinitas pagi berjalan seperti biasa. Membawa croissant, membuat secangkir kopi hitam, naik ke lantai empat puluh satu untuk membangunkan si Bos yang—sepertinya sengaja—kesiangan, membantu memilih warna pakaian. Angeline mengerjakan semuanya tanpa ekspresi supaya tidak memancing kejahilan Nathan.

"Hei, mau ke mana?"

Angeline yang sudah berjalan ke pintu membalikkan badan, "Ke kantor."

"Memangnya sudah jam berapa?" Nathan sibuk mengancing manset.

"Jam delapan lewat dua menit."

"Hmm ... Oke. Turunlah duluan."

Wanita itu pun melanjutkan perjalanan menuju pintu keluar. Dia tidak tahu Nathan memandangi pinggulnya yang melenggok seturut langkah kaki dengan penuh minat.

"Wanita cantik yang tidak dapat disentuh," gumam Nathan.

Sebagai lelaki normal dia memiliki keinginan untuk memeluk dan menciumi Angeline sampai wanita itu menyerah. Namun, apa yang hendak dicapainya? Kepuasan sesaat atau relasi yang lebih berarti?

Nathan memaki tanpa suara karena cela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status