Share

Bab 59. Ungkapan  Hati Mas Elang

Bab 59. Ungkapan Hati Mas Elang

“Iya, Ning, aku datang! Dua puluh lima menit, aku sudah ada di situ, buktikan ucapanmu, cium keningku!” kata Mas Elang dari ujung telepon.

“A-apa? Mas?” lirihku pelan. Kaget luar biasa membuatku kehilangan kata-kata.

“Gak boleh ingkar, Ning!” tegas Mas Elang.

“Mas …!”gumamku serasa tercekat.

“Em, aku datang, ya!” Telepon dia putus. Mas Elang tak memberi aku kesemptana untuk berbicara.

Ya, Tuhan, apa yang telah kulakukan, aku bicara apa tadi? Aku sudah salah ucap. Bagaimana mungkin aku bisa mengatakan kalau aku akan mencium kening Mas Elang? Astaga, betul kata Ibuku di kampung dulu agar aku jangan pernah terlalu larut dalam segala hal. Saat kamu sedang sedih, jangan terlalu tenggelam dalam duka. Sebaliknya saat kamu senang, jangan terlalu gembira, nanti bisa lupa diri. Begitu selalu nasihat Ibuk. Ini buktinya. Sangkin senangnya warungku laris, aku mengucapkan kalimat yang tak masuk akal. Kalimat yang mejerat diriku sendiri. Masa iya aku akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status