Share

Sulitnya Berkata Jujur

Sudah dua jam aku berdiam di sini. Menemani Mala dan Zaki di taman. Tak masalah jika pergi dengan mereka berdua. Masalahnya, mereka pergi untuk menemui Mirza.

Kesal itu sudah pasti. Membiarkan Mala pergi berdua dengan Zaki lebih mmebuatku khawatir. Mirza memang papanya Zaki, tapi aku tetap saja tidak mempercayainya.

Mungkin Mala melihat kekesalanku, sehingga segera mendekati Zaki dan mengajaknya pulang. Pun hari sudah sore. Sudah sewajarnya jika Zaki pamit pada papanya.

Mala dan Zaki semakin mendekat padaku, kemudian, aku membawa mereka menjauhi taman.

Selama perjalanan, aku hanya diam saja. Tak ada percakapan, kecuali antara aku dengan Zaki.

“Kamu kenapa, Li? Apa aku punya salah?” tanyanya saat berhenti di depan rumah tante Widya.

Zaki turun lebih dulu, sehingga kami bisa berbicara lebih leluasa.

“Gak ada,” jawabku sambil melepas seatbelt, lalu menyusul Zaki. Kalau Mala masih juga tak mengerti, berarti dia tak peka.

Masalah perasaan, sepertinya tidak perlu dijelaskan sedetail
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
ngomong dong kalau suka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status